Mohon tunggu...
Raditya Riefananda
Raditya Riefananda Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penjual Buku Eceran | Founder Aksarapedia.id "Hanya manusia biasa yang gemar menulis. Menulis yang saya bicarakan, berbicara apa yang saya tuliskan. Menulis apa yang saya lakukan, melakukan apa yang saya tuliskan."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ustdz Yao Ming: "Pecinta Micin Oplosan, Mana Ngerti Puisinya Sukmawati"

3 April 2018   18:35 Diperbarui: 3 April 2018   18:40 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah Grafis : Pribadi

Berikut kutipan wawancara saya dengan Ustdz. Yao Ming di sela-sela kesibukan beliau mengisi acara tausiyah di hadapan ribuan Autobot yang udah akur sama Decepticon di Planet Cybertron.

Kebetulan saya sedang ada di Cinere, jadi saya sempatkan untuk bersilaturrahim dengan beliau lewat jalur Cigandul, biar enggak macet. Langsung menuju asrama singgah beliau.

ASSALAMU'ALAIKUM TADZ, APA KABAR?

"Alhamdulillah, anak baek. Ente bijimane? Sini-sini duduk adep-adepan biar enak ngobrolnye. Rame bener kayanye ente punya negara. Lagi geger bahas puisi, yak?"

BAEK, TADZ. IYA, GIMANA TUH TANGGAPANNYA TADZ TENTANG PUISI?

"MasyaAllah. Ya kalo menurut ane sih, memahami puisi itu pake seni. Penyelaman jiwa. Bukan pake micin. Apalagi oplosan.  Para pecinta micin oplosan mana ngerti sama puisinya Sukmawati. Enggak paham mereka!" (wusss,..asap mengepul)

ENGGAK NGERTI GIMANA MAKSUDNYA, TADZ?

"MasyaAllah,..Ya mereka mana ngerti. Udah gitu, gampang dikomporin lagi pake pideo-pideo. Baperan beragama. Ngerasa agamanya dihina mulu. Gampang marah." (wusss,..asap mengepul lagi,..)

SAYA ENGGAK PAHAM. MAKSUDNYA GIMANA, TADZ?

"SubhanAllah yailah, ente. Kebanyakan micin juga. Gini, Sukmawati itu kan seniman, budayawati, muslimah juga, aktivis perempuan yang keliling kemana-mana. Dia mendengar banyak suara dari emak-emak di seluruh tanah airnya dan itu menjadi pergolakan batinnya, terus dituangkanlah dalam bentuk puisi"

"Ente kudu paham. Kata "AKU" itu bukan mewakili dirinya. Tapi mewakili seluruh perempuan di negara ente yang isinya enggak cuma Islam aja. Ada Hindu, Budha, Nasrani, dan lainnya. Belum lagi yang di pedalaman hutan-hutan sana. Suku-suku asli yang enggak kenal agama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun