Saat saya menyebut hewan pembuat jaring ini dengan nama "Laba-laba", masyarakat Garut menyebutnya "Lancah". Lalu, di Solo dinamai "Anggar-anggar gati", di Pati dinamakan "Anggang-anggang" atau "Monggo", sedangkan di Kendal orang-orang menamainya "Nggaranggati".
Ada yang protes dengan perbedaan itu?
Ada yang mempermasalahkan kenapa bisa berbeda seperti itu?
NO!
Tidak ada satupun dari kita yang mempermasalahkan perbedaannya. Bahkan dengan sangat mudah menerima beda yang ada. Semudah itu!
Lalu mengapa kita terkadang sulit menerima adanya perbedaan untuk hal yang lainnya?. Di media sosial, misalnya.
Ahh,..
Terkadang kita memang senang mengaku dewasa hanya di mulut saja. Sedang hati, pikiran dan sikap kita, tidak jauh seperti anak kecil yang senang melengking dengan ego nya.
Untuk perbedaan hal yang sederhana saja, kita dapat dengan mudah menghormatinya. Mengapa untuk hal yang prinsip dan rumit, kita seringkali tidak bisa menerima beda yang ada?
Mereka merasa benar, anda pun merasa benar.
Mereka mencaci, anda pun mencerca.
Lalu apa bedanya??
Tetap hindari memposting dan membagikan konten negatif di media sosial.Â
Salam Konten POSITIF!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H