Mohon tunggu...
Raditya Riefananda
Raditya Riefananda Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penjual Buku Eceran | Founder Aksarapedia.id "Hanya manusia biasa yang gemar menulis. Menulis yang saya bicarakan, berbicara apa yang saya tuliskan. Menulis apa yang saya lakukan, melakukan apa yang saya tuliskan."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jodoh Ditangan Tuhan?!

22 Oktober 2015   22:19 Diperbarui: 22 Oktober 2015   22:19 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi sekali lagi saya tekankan, Tuhan tidak pernah “iseng” nyomblang-nyomblangin manusia, karena tentang pilihan pasangan hidup berada di kawasan muamalah masing-masing tangan manusia senidiri. Dan setiap pilihan yang kita lakukan, pasti akan dituntut pertanggung jawaban.

Dalam opini pertama ini, perkenankan saya meluruskan pemikiran melenceng di masyarakat dalam menafsirkan satu ayat dalam kitab suci umat muslim Surat An Nur ayat 26 yang artinya :

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik” (QS. An Nur:26)

Ayat tersebut juga bukan ayat tentang jodoh!.
Tidak ada hubungannya sama sekali dengan perjodohan atau penentuan pasangan hidup yang dilakukan Tuhan.

Karena, sebab diturunkannya ayat ini adalah terkait dengan peristiwa tuduhan atas Aisyah yang diisukan berbuat serong dengan seorang sahabat yang bernama Shofwan bin Mu’ath-thol.

Oleh sebab itu, para mufassirin yang menukil penafsiran Ibnu Abbas menyatakan bahwa kalimat “Khabiitsaat” dalam ayat tersebut BUKAN dimaknai sebagai “wanita buruk”, TETAPI “ucapan buruk”.

Sehingga ayat tersebut ditafsirkan sebagai “ucapan-ucapan yang buruk hanya akan muncul dari orang-orang yang buruk…” dan seterusnya hingga akhir ayat. Bukan “orang shalih pasti akan menikah dengan wanita shaleha dan lelaki shalih akan menikah dengan wanita shalihah!. Kok enak banget.

Jika benar ayat tersebut berkaitan dengan perjodohan, dan jika benar jodoh itu telah di atur oleh Tuhan, mana mungkin Fir’aun dipasangkan dengan seorang istri yang sholeha, atau bagaimana bisa Nabi Luth as yang luar biasa sholeh nya dipasangkan dengan seorang istri yang petakilan, umbrus, awut-awutan orak karuan?

Apa Tuhan sedang iseng? Apa Tuhan sedang coba-coba? Lets think smart.

Poin kedua.
“Jodoh ditangan Tuhan” saya maknai bahwa Dia hanya menyediakan pilihannya dalam genggaman KuasaNya, dan menentukan pilihan adalah kuasa manusia. Masih tidak percaya?

Okey mari kita buktikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun