Mohon tunggu...
Catur Wibawa
Catur Wibawa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

yang pernah terlepas dari tangan diary --pauluscatur.com--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sleeping Beauty yang Tak Nyenyak

29 Maret 2016   00:34 Diperbarui: 29 Maret 2016   00:57 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini, aku sleeping beauty yang tak nyenyak

Tapi sungguh,
Tadinya aku puteri yang bahagia
sampai malam datang
Juga nenekku
Datang
membawa dongeng dari sebuah negeri yang hanya bisa dicapai dengan angan-angan
Dan mimpi

Pada suatu hari, kata nenekku
Dan dongeng pun dimulai
Tersebutlah seorang puteri yang lahir dengan restu para peri
Dingin seketika menyusup dari ventilasi
lalu merambat ke tepi sprei
Mataku terpejam bersama tiktok jam
Aku mendengarkan
tak tentram

akan selalu ada, dalam dongeng, bagian yang tak kauharapkan?

“dan peri ke-13 memberinya kutukan
demi kutukan itu, kau harus tidur
seratus tahun

Tapi sungguh,
Tadinya aku puteri yang bahagia
Sebelum dongeng bermula
Tapi kini aku sleeping beauty yang tak nyenyak tidurnya
Aku terus gelisah kalau-kalau akhirnya harus terjaga
Dan ternyata tak pangeran ataupun ciuman
Aku takut saat terbangun, dongeng berakhir
Dan yang ada hanya kenyataan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun