Kasus pembunuhan Salim Kancil sendiri, juga bukan merupakan pembunuhan yang di lakukan oleh "Seekor Nyamuk" melainkan melibatkan banyak pihak, mulai warga desa hingga aparat kepolisian.
Berkaca pada kasus ini, mengiris hati kita semua. Bahwa nyawa kita hampir tak sebanding dengan Tambang. Bahkan ada asumsi muncul bahwa tambang akan menyejahterakan warga sekitar. Dalam jangka pendek, boleh di katakan Iya. Namun perlu diingat, proses penambangan akan selalu meninggalkan lubang, yang nantinya ini akan berdampak buruk pada lingkungan. Karena desa Selok Awar-Awar adalah desa di dekat laut, lubang yg ditinggalkan oleh tambang ini terisi oleh air laut sehingga lahan tidak bisa ditanami tanaman holtikultura atau tanaman pertanian lainya.
Contoh sukses desa Wotgalih menjadi gambaran kepada kita semua, bahwa melawan tambang tidak selalu berakhir dengan kesengsaraan dan kemiskinan. Jika dikelola dengan tepat, lahan yg sempat mati karena tambang dapat berubah menjadi ladang kesejahteraan bagi warga sekitar.
Mari berkaca kembali pada Keberanian Salim Kancil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H