Mohon tunggu...
Kangjana
Kangjana Mohon Tunggu... -

Memungut kepingan mosaik kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wanita Melancong ke India, Bahaya !

17 Maret 2015   14:28 Diperbarui: 9 November 2015   23:13 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda adalah seorang wanita yang gemar melancong, apalagi senang melakukan perjalanan seorang diri (solo backpacker), pikirkan berkali-kali jika anda hendak berkunjung ke India. Meski banyak penerbangan murah ke negeri itu, meski tiket promo sudah di tangan, tak ada salahnya untuk meninjau ulang rencana anda. Mengapa? Karena nyawa dan keselamatan anda akan menjadi taruhan jika anda tetap bersikukuh memberanikan diri berkunjung ke sana. Di India, perkosaan dan kejahatan terhadap wanita merupakan wabah yang nampaknya belum dapat tertangani dengan baik oleh pemerintah saat ini.

Lihat saja kejadian teranyar yang saat ini tengah menimbulkan kehebohan di India. Keterlaluan, seorang biarawati sepuh berusia 70 tahun diperkosa oleh tiga dari sejumlah kawanan perampok di sebuah sekolah Katolik di Distrik Nadia, Negara Bagian Benggala Barat, India timur pada Sabtu dini hari (14 Maret 2015). Ia diperkosa saat mencegah kawanan perampok memasuki sekolah misionaris Convent of Jesus and Mary di Ranaghat, sekitar 80 kilometer sebelah timur laut Kolkata. Setelah diperkosa, dia bersama dua biarawati lain dan penjaga sekolah diikat tangannya dan dikumpulkan dalam satu ruangan. Kawanan perampok kemudian membawa kabur uang tunai senilai beberapa ratus ribu rupee, laptop, dan barang lain. Kini biarawati itu mengalami perawatan medis dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius. Sumber di sini dan di sini (sumber di sini & di sini).

Peristiwa yang belum genap sepekan ini mengingatkan kejadian tragis serupa yang dialami oleh wanita India berusia 23 tahun, mahasiswa fakultas kedokteran, pada sekitar dua tahun silam tepatnya 16 Desember 2012. Saat itu dalam perjalanan pulang dari bioskop bersama teman prianya, ia diperkosa beramai-ramai dan dipukuli dengan brutal oleh enam orang laki-laki dalam bus yang bergerak di New Delhi. Kawanan bengis itu bahkan memasukkan batang besi ke tubuh perempuan itu sehingga menyebabkan kerusakan organ yang parah. Pakaian keduanya kemudian dilucuti dan dilemparkan dari bus usai pemerkosaan. Kondisinya memburuk. Ia mengalami luka dalam parah (gagal organ), infeksi paru-paru, dan juga serangan jantung menyusul luka-luka serius di sekujur tubuh dan kerusakan otaknya. Wanita ini akhirnya meninggal di RS Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura Sabtu 29 Desember 2012 (sumber).

Data resmi di India menunjukkan kasus perkosaan mengalami lonjakan hampir 875 persen dalam 40 tahun terakhir, dari 2.487 pada 1971 menjadi 24.206 pada 2011. Para ahli menuturkan penyebab tingginya angka itu antara lain karena budaya patriarki yang kental, kemiskinan yang meluas, dan kurangnya penegakan hukum di pedesaan (sumber). Perkosaan memang jadi momok menakutkan bagi wanita di India. Menurut data, setiap tahunnya 25.000 kasus perkosaan terjadi di negara ini. Setiap 22 menit perkosaan terjadi di negara ini. Korbannya adalah warga setempat maupun warga asing (sumber).

Berikut adalah beberapa kejadian perkosaan yang dapat dicatat selama beberapa tahun terakhir di India. Kiranya informasi bisa menjadi pertimbangan bagi anda sebelum memutuskan untuk berlibur dan berkunjung ke India. Jangan sampai maksud hati ingin bersenang-senang, namun malah mendapatkan kesusahan yang tak diharapkan.

Tahun 2015

Januari 2015, Turis Wanita Jepang (22 tahun) Disekap selama tiga minggu dan Diperkosa berkali-kali oleh lima orang pria. Dia diculik dan disekap di sebuah ruangan tertutup di sebuah lokasi ziarah keagamaan di dekat Bodh Gaya. Bodh Gaya merupakan salah satu situs paling suci bagi umat Buddha di India (sumber).

Masih di Januari 2015, tepatnya pada malam tahun baru, dua orang polisi melakukan penculikan dan pemerkosaan terhadap seorang gadis remaja berusia 14 tahun. Korban diculik oleh kedua polisi itu ketika hendak pergi ke toilet di dekat sebuah lapangan. Kemudian dirinya diikat di mobil polisi dan dibawa ke Kantor Polisi Musajhag di Distrik Badaun di wilayah Uttar Pradesh. Mereka memperkosanya dan ketika kondisi korban memburuk, kedua polisi itu membuang tubuh korban di pinggiran desa di tengah malam (sumber).

Tahun 2014

Di awal tahun 2014 , seorang turis asal Denmark berusia 51 tahun dirampok dan diperkosa di New Delhi saat ia mencoba mencari jalan menuju hotelnya. Sehari sebelumnya, seorang wisatawan asal Jerman berusia 18 tahun melaporkan bahwa ia diperkosa saat berada pria India yang berada satu kompartemen dengannya di kereta malam jurusan Mangalore ke Chennai di India Selatan (sumber).

Mei 2014, dua gadis remaja berusia 14 dan 15 tahun yang masih memiliki hubungan keluarga sebagai sepupu ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon mangga setelah diperkosa beramai-ramai oleh lima pria dari desa mereka dan dicekik di sebuah desa terpencil di negara bagian Uttar Pradesh – India Utara (sumber).


Juni 2014, seorang wanita warga negara Malaysia diperkosa mitra bisnisnya sendiri di Jaipur, Rahashtan. Wanita itu sedang ada urusan bisnis di India ketika salah satu mitranya membius dan kemudian memperkosanya (sumber).

Perkosaan juga tidak hanya dialami oleh peruempuan yang telah beranjak remaja atau dewasa. Anak-anak perempuan pun rentan menjadi korban perkosaan. Juli 2014, seorang siswa sekolah perempuan berusia enam tahun diperkosa oleh dua pegawai (satpam dan guru senam) di sebuah sekolah terkenal di kota Bangalore, India selatan (sumber). Tiga bulan berselang, tepatnya Oktober 2014, seorang bocah perempuan usia tiga tahun diperkosa sekolahnya di Bangalore, India, oleh seorang yang disebutnya sebagai “paman” (sumber).


November 2014, terjadi Sebuah tragedi terjadi di Shahjahanpur, sekitar 276 kilometer sebelah tenggara ibu kota India, New Delhi. Seorang remaja perempuan India tewas dibakar di luar kediamannya oleh enam orang pria yang marah karena melawan saat mereka mencoba memerkosa gadis tersebut. Menurut penjelasan keluarganya, enam pria itu menyeret gadis tersebut dari dalam rumahnya, kemudian menyiramnya dengan bensin sebelum membakar gadis itu hidup-hidup. Gadis itu sempat dilarikan ke rumah sakit setempat, tetapi meninggal dunia akibat luka bakarnya yang terlampau parah (sumber).

5 Desember 2014, seorang wanita berusia 26 tahun bekerja di bidang keuangan diperkosa seorang sopir taksi. Awalnya dia memesan taksi menggunakan aplikasi pesan taksi Uber untuk membawanya pulang setelah makan malam di sebuah restoran. Ternyata ia dibawa oleh sopir taxi ke sebuah tempat terpencil dan diperkosa (sumber).

Tahun 2013

Maret 2013 Perempuan asal Swiss berusia 39 tahun diperkosa massal di India di negara bagian Madhya Pradesh, India Tengah. Polisi menyatakan perempuan ini sedang berkemah dengan suaminya di sebuah desa di distrik Datia di tengah perjalanan mereka. Mereka diserang sekitar 10 orang. Para penyerang melumpuhkan suaminya sebelum memperkosa perempuan malang tersebut (sumber).


April 2013, seorang bocah perempuan lima tahun korban perkosaan dari Madhya Pradesh yang ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah lahan perkebunan, meninggal dunia setelah mengalami gagal jantung di sebuah rumah sakit di kota Nagpur, negara bagian Maharashtra, tempat ia menjalani perawatan akibat luka-luka yang dideritanya akibat penganiayaan dan perkosaan yang terjadi pada 18 April 2013. Anak itu dan meninggal Senin malam. Juru bicara rumah sakit mengatakan korban juga menderita kerusakan otak akibat dibekap untuk mencegahnya berteriak (sumber).

Kejadian-kejadian tersebut di atas rasanya sudah cukup mewakili untuk memberikan gambaran seperti apa kira-kira gambaran suasana yang perlu diantisipasi jika kita hendak berkunjung ke India.

 

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun