Alhamdulillah kita masih dalam lindungan Allah dan karunia-Nya serta diberi kesempatan untuk belajar. Pernahkah saudara/i marah atau melakukan perbuatan tercela yang dapat menimbulkan luka dalam hati? Sebenarnya Ada tiga perkara penyakit dalam hati yang saya ketahui:
1. Ghadab artinya marah;
2. Haqad artinya benci;
3. Hasad artinya dengki.
 Tiga penyakit hati ini dapat merusak budi pekerti manusia, hingga mewujudkan muka marah layak seperti singa yang hendak menerkam mangsanya. Seseorang yang apabila melakukan kemarahan, mengakibatkan imannya rusak dan rusaknya pergaulan terhadap keluarganya, teman dan lingkungannya.
 Dalam buku "Akhlakul Kharimah" Hamka. Imam al-ghazali berpendapat, penyakit ini berasal dari api yang menyala ke dalam beberapa jantung manusia, yang membakar ketentraman hidupnya, laksana api yang menyala memakan sekam (dedak), dari luar tidak kelihatan padahal di dalam telah remuk. Begitu dasyatnya ketika seseorang terbawa oleh nafsu amarah yang menghanguskan apa yang ada di hadapannya. Pasti semua tahu bahwa api dapat dikalahkan oleh air yakni jika seseorang mengalami kemurkaan amarahnya hendaknya orang yang ada disampingnya memberikan nasehat yang tidak melukai hati orang yang marah seperti menyuruhnya untuk berwudu. Karena dengan berwudu dapat meredam amarah yang sifatnya seperti api begitu pula dengan syetan yang diciptakan dari api. Manusia yang penciptaanya dari tanah, sedangkan sifat tanah tenteram yang dapat menumbuhkan tanaman yang cantik dan lebat buahnya.
  Dikatakan orang yang kuat dan gagah berani bukan seorang pegulat yang mengalahkan banyak orang. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang meredam amarahnya dan memiliki sifat pemaaf. Begitu indah hidup ini dihiasi dengan ketentraman dan kenyamanan bersosial . Seseorang  yang memiliki kemarahan seperti memiliki duri dalam hati dan dunia akan serasa sempit dan sesak nafas.
  Janganlah kamu menuruti hawa nafsu amarah yang sifatnya merusak dan pada akhirnya menimbulkan penyesalan akibat marah yang dilampiaskan banyak terjadi penganiyaan. Dikatakan: "barangsiapa yang sudi dirinya meninggalkan kebodohan, hendaklah menjadi pemaaf. Karena pemaaf ialah perhiasan yang paling indah bagi orang yang berbudi".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H