Mohon tunggu...
Kang Icong
Kang Icong Mohon Tunggu... -

Buruh pabrik yang senang tani...\r\n\r\nhttp://jamurekangicong.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Presiden yang Jujur, Adil dan Bijaksana

2 Desember 2010   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:06 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak banyak presiden yang berani menilai dirinya sendiri seperti aku. Ya...aku adalah presiden yang jujur, adil dan bijaksana karenanya banyak yang memilih aku. Terbukti sudah dengan 80% lebih rakyatku menginginkan aku sebagai pemimpin mereka. Jadi memang aku adalah orang yang jujur, adil dan bijaksana...hahaha

Aku jujur dan tidak bohong, bagaimanapun aku sebagai manusia butuh harta yang banyak dan sangat menikmati kekuasaan yang aku dapat sekarang ini. Jujur bahwa aku juga tidak menginginkan adanya penguasa tandingan yang bisa menggangu eksintensi aku dalam memerintah negeriku ini. Jujur bahwa aku juga menginginkan keluarga dan kerabatku tidak mengalami kesulitan dan kesengsaraan sehingga mulai saat ini mereka aku bagi-bagi kekuasaan supaya bisa lebih populer dan menggantikanku kelak untuk memimpin negeri ini.

Adilkah aku??? Oh...tentu!

Coba perhatikan, aku adil kepada mereka yang telah membantuku mencapai puncak kekuasaan ini dengan memberi mereka keleluasaan untuk mengembalikan modal yang telah mereka keluarkan selama ini. Aku adil dalam membagi-bagi kekuasaan, coba lihat berapa banyak kelompok yang saya rangkul untuk mencicipi kekuasaan sehingga amanlah aku.

Aku juga bijaksana...

Aku berikan kebijaksanaan untuk memberi ampunan kepada para narapidana karena mereka selama ini telah membantuku dan juga kerabatku. Gak mungkin dong keluarga sendiri dipenjara sedangkan aku adalah presiden? Apa kata dunia??? Akupun bijaksana dengan memberikan kelonggaran kepada bawahanku untuk menyelesaikan semua persoalan dengan caranya sendiri tanpa intervensi dari aku. Meskipun persoalannya tidak kunjung selesai dan tambah semrawut. Akupun bijaksana dengan merasa prihatin dan menangis serta membuat lagu dan pidato yang mendayu-dayu sehingga aku membuat rakyatku merasa diperhatikan.

Masih banyak lagi bukti bahwa aku jujur, adil dan bijaksana tapi sepertinya kalau aku ceritakan semuanya nanti dikira aku curhat dan terkesan sombong. Aku tentunya tidak ingin dibilang begitu demi menjaga stabilitas dan eksistensi kepemimpinanku.

Gubraakkkkk...!!!!

Aku bangun dan aku lihat tikus yang berlari gesit menabrak kaleng roti diatas meja kerjaku yang kumuh dan berantakan karena menghindari kejaran kucing kesayanganku...

Hoooaaammmmm...cuma mimpi...

MERDEKA!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun