Para warga desa akhirnya tertawa bersamanya, dan momen aneh tersebut menjadi bahan lelucon yang tak terlupakan di desa. Sejak saat itu, Ki Lurah tidak hanya dikenal sebagai dukun yang sakti, tetapi juga sebagai sosok yang dapat menghibur dengan kebodohan di tengah situasi sulit.
Joko, pemuda yang berani memberi telur, pun mendapatkan pujian dari warga. Mereka berjanji untuk tidak hanya percaya kepada dukun, tetapi juga saling membantu dalam segala keadaan. Ki Lurah melanjutkan tugasnya di desa dengan lebih hati-hati dan kini selalu memastikan telur yang dimakan dalam ritualnya adalah telur segar.
Semoga cerita ini menghibur! Jika Anda ingin tema atau alur yang berbeda, beri tahu saya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H