Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pengalaman Mengikuti Seleksi Panitia Pemilu 2020

20 Februari 2020   22:28 Diperbarui: 20 Februari 2020   22:42 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama vakum dari dunia kepemiluan. Hampir 10 tahun. Kemarin mencoba untuk ikut lagi. Seleksi penerimaan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 23 September 2020. Kabupaten Malang salah satu daerah yang ikut pilkada serentak.  Dulu 10 tahun lalu pernah jadi anggota PPK di kecamatan yang berbeda dari kecamatan tempat tinggal sekarang. Ada 3 tahap seleksi penerimaan PPK. Seleksi administrasi, seleksi tulis dan seleksi wawancara.

                Tidak banyak persiapan yang saya lalukan menyambut seleksi PPK. Saya kira mudahlah menyelesaikan soal tes tulis PPK. Sebab, 10 tahu lalu selepas menjadi anggota PPK sempat mengikuti tes seleksi penerimaan anggota KPUD Kabupaten Malang. Dulu, kabarnya nilai tes tulis saya termasuk di jajaran tertinggi.  Sebab paska tes tulis itu banyak sekali orang yang menelepon sekedar mengabarkan keikutan saya tes atau mengharapkan saya jika terpilih jadi anggota KPUD haruslah amanah dan lainnya.  Padahal, seleksinya banyak dan hasilnya jauh dari angan-angan.

                Selepas tes itu, aktifitas lebih banyak berhubungan dengan dunia usaha. Dulu, meskipun seleksi KPUD di gembor-gemborkan bebas dari intervensi pihak manapun, tapi aroma tarik-menarik politik itu tidak terelakkan. Sudah menjadi rahasia umum selalu ada titipan dan rekomendasi dari seseorang.

                Pada seleksi PPK kemarin. Saya sedikit gembira dengan nuansa seleksi. Terlihat berbeda dengan seleksi-seleksi sebelumnya. Terlihat lebih professional dan penuh dengan kehati-hatiaan. Meskipun suara-suara adanya rekom masih saja kencang. Saya tidak peduli rekom.

Meskipun terlihat bagus, masih ada celah kelemahan, Misal saja, tes tulis di laksanakan di pendopo kecamatan. Dari beberapa kecamatan di kumpulkan menjadi satu. Niat baiknya, agar para calon anggota PPK tidak jauh-jauh mengikuti seleksi. Kelemahannya, karena jarak antar peserta yang saling berhimpitan mudah sekali antar peserta saling bertanya tentang soal. Meskipun ada 4 jenis soal A B C D. 4 jenis soal itu sebenarnya sama, Cuma di acak nomernya.

                Hasil tes tulis akhirya di umumkan dengan 10 nama peraih nilai tertinggi tiap kecamatan. Setelah tes tulis kemudian dilanjutkan dengan tes wawancara. Di sesi wawancara ini sebenarnya sesi krusial. Karena pada sesi ini akan di kerucutkan menjadi 5 nama yang kemudian akan di sahkan menjadi anggota PPK.

                Sampai pada tahap ini saya masih yakin dengan kredibilitas para komisioner KPUD. Kemungkinan-kemungkinan terburuk jika ada gugatan terhadap hasil penetapan anggota PPK sepertinya sudah di antisipasi dengan baik. Tiap bilik ruangan yang di gunakan untuk wawancara sudah di siapkan papan nama peserta seleksi dan cameramen yang merekam kegiatan wawancara. Ketika sesi wawancara saya kebetulan di wawancarai oleh ketua dan sekretaris KPUD.

Langkah demi langkah terlihat baik. Meskipun, ada sedikit kecurigaan ketika salah satu peserta yang juga salah satu anggota ormas ngotot ingin memfoto absensi wawancara. Saya tidak begitu memperdulikan kejadian itu. Meskipun di kemudian hari di pengumuman dia masuk 5 besar. Meskipun dia tidak pernah ikut di kegiatan kepemiluan. Lantas, apa fungsinya di tulis pengalaman kepemiluan.

                Di draf pendaftaran calon anggota PPK ada kolom pengalaman di kegiatan kepemiluan. Ada karya tulis tentang kepemiluan. Dan lainnya. Jika memang tidak mendukung sebagai syarat masuk 5 besar sebaiknya. Cukup nama dan alamat... hehe...

                Siang itu, 15 Februari 2020. Saya ada agenda di tulungagung untuk keperluan ketemu dengan relasi usaha. Sambil menunggu rekan usaha yang masih di perjalanan. Saya sempat googling pengumuman tentang 5 besar anggota PPK. Nama saya tidak masuk. Untungnya ada 7 digit masuk. Jadi tidak ambil pusing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun