Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bahasa Indonesia di Bawah Ancaman

18 Juli 2018   22:44 Diperbarui: 22 Juli 2018   15:13 3733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda berkunjung di sekitar kampus besar di Malang (UB, UM, ITN, Unisma, UIN) kemudian merasakan rambut sudah panjang, sebaiknya cari tukang potong rambut di luar kota Malang, karena di Malang sulit menemukan tukang potong rambut.  Begitupula jika anda berkunjung ke Malang beberapa hari, pakaian perlu di cuci, sulit menemukan jasa cuci pakaian.

Usaha-usaha di Kota Malang banyak berubah nama dengan memakai istilah dari bahasa Inggris. Tukang potong rambut sudah berganti nama menjadi Barbershop, usaha cuci pakaian sudah berganti nama menjadi Laundry.

Ketika penulis kuliah di Unibraw sekitar 2001 fenomena 'keminggris' tidak terlalu banyak. Masih sering di temui papan nama tukang potong rambut, cuci mobil, pesan antar, cuci baju. Saat ini hampir semua usaha di Malang memakai bahasa inggris sebagai papan nama usahanya. Service HP, Delivery order, Take away, Meteor Celluler, Car Wash, caf n resto dan lainnya.

(malang123.com)
(malang123.com)
Bahasa Upin Ipin

Anak saya masih berusia 2,5 tahun. Jika bermain dengan kakaknya seringkali nyeletuk dengan logat melayu "kakak ni, bikin masalah aja". Ketika saya cerita ke teman yang mempunyai anak kecil, ceritanya  sama, anaknya jika berbicara selalu menirukan bahasa di upin ipin.

Tidak jauh dari rumah saya di Kecamayan Pakis Malang ada laboratorium perikanan yang di kelola Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Berbagai macam ikan di budidayakan disitu. Yang selalu menjadi perhatian anak saya ikan cupang. Biasanya langsung teriak histeris " kak, nih ikan lage-lage". Di serial upin ipin memang menyebut ikan cupang dengan ikan lage-lage.

Serial upin ipin di tayangkan di MNC TV pada jam-jam potensial anak-anak melihat. Yaitu jam 07.00 , 12.00 dan jam 16.00 Itupun juga di tayangkan berulang-ulang, tak ayal anak-anak hafal teks-teks dialog di upin-ipin.

Memang, ada beberapa nilai moral yang di tampilkan pada serial upin ipin. Tapi, jika nilai itu bisa merusak tata bahasa Indonesia anak-anak, seharusnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) membatasi penayangannya, toh, serial anak-anak produksi asli Indonesia juga sudah banyak dan tidak kalah bagusnya. Contohnya, Adit Jarwo, Si Unyil, atau Keluarga Somat.

Praktis, bahasa asing (inggris dan serapannya) semakin eksis di Indonesia. Mulai dari pedesaan dengan segmen anak-anak, hingga orang-orang terpelajar diperkotaan saling menggunakan bahasa asing yang mereka sendiri tidak menyadari. Telinga dan mata sudah berinteraksi terus dengan televise dan media iklan dimana-mana.

Perlu Ditertibkan

Bahasa adalah identitas suatu bangsa. Kemurnian bahasa Indonesia akan memberi kesan Negara Indonesia adalah Negara yang mempunyai kekayaan bahasa yang adiluhung. Bandingkan dengan bahasa melayu yang banyak sekali menyerap dari bahasa Inggris, seperti misalnya: Mesej (pesan), basikal (sepeda), stesen (stasiun), kes (kasus) dan lainnya.

Pergeseran pemakaian bahasa ini harus menjadi perhatian para birokrasi dan akademisi. Salut dengan Mendiknas ketika membuat peraturan yang 'mengindonesiakan' bahasa Inggris yang akrab di telinga kita, seperti narahubung (contact person), daring (online), dan peramban (browser), dan masih banyak lainnya.

Pemerintah harus membuat peraturan yang menyaratkan semua tulisan yang ditampilkan di umum harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jikalau menggunakan bahasa Inggris, harus tidak lebih besar dari bahasa Indonesia.

Penertiban pemakaian bahasa asing ini dirasa penulis sangat penting, di saat informasi dari luar mudah sekali masuk. Dan Indonesia harus menjadi negara besar dengan tidak menghilangkan identitas bangsa.

***

Ya terang aja seleramu berubah

Mungkin terlalu banyak gaul ama turis

Jadi hobbynya denger yang inggris-inggris

Biar bingung asal british

"wen de skai of skey dis way en fain deskil de spai de fil of main"

"wen de skai to swimming pul en fain des krai de fil of remember"

"clos de dor en no smoking en fren des way en pis to pis alrait"

Alrait beibeh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun