Menjadi pasangan muda adalah sesuatu yang menyenangkan. Masa-masa awal pernikahan penuh dengan bumbu cinta yang menggelora. Banyak hal yang bisa kita syukuri ketika sudah sah menjadi pasangan halal.
Memandangnya penuh cinta, menjadi pahala. Memegang tangannya, berguguran dosa. Mencurahkan syahwat, menjadi sedekah. Sungguh indah ketika semua dibalut dengan mawaddah, cinta yang Allah sematkan kepada pasangan muda.
Ketika berbicara pasangan muda, sedikit di antara mereka yang menyiapkan diri untuk menjadi orangtua.
Banyak pasangan muda yang melakukan program hamil hanya sebatas kepada hubungan suami istri. Rasanya sangat jarang yang menyiapkan sampai kepada program mendidik anak. Bahkan untuk persiapan persalinan pun mungkin sedikit untuk memikirkan.
Di mana akan bersalin, siapa yang akan membantu proses persalinan, bagaimana proses persalinannya, bagaimana jika proses bersalin di mobil.
Ya! Sampai ke sana lho persiapan persalinan. Benar-benar harus disiapkan matang.
Kenapa harus seserius itu?
Karena persalinan seorang ibu muda akan mempengaruhi psikologis di masa depan. Jangan sampai Anda semua merasakan apa yang kami rasakan ketika mengalami persalinan penuh trauma sehingga mengakibatkan tekanan mental yang sangat dalam. Nanti mungkin saya tuliskan bagaimana kisah persalinan pertama kami yang penuh trauma.
Kita kembali ke topik bagaimana memilih tempat persalinan untuk pasangan muda.
Pertama, Suami Istri Jangan Malas Belajar Ilmu Persalinan
Saya yakin teman-teman pembaca bukan termasuk orang yang malas belajar ilmu baru. Bagi pasangan muda, ilmu persalinan adalah ilmu baru. Kalaulah kita enggan untuk menerima ilmu baru maka kita akan dibodohi oleh segelintir orang.
Mempelajari ilmu persalinan bukan tanggung jawab istri saja. Suami pun berkewajiban untuk mengetahuinya. Kenapa?
Karena supaya bisa tahu ilmunya dan bisa kerja sama ketika hari H persalinan. Jangan jadi suami yang plonga plongo saat di ruang persalinan. Yang akhirnya bisa disetir oleh oknum tenaga kesehatan sehingga menjadi pengalaman menyakitkan, terutama bagi si ibu.
Kita bisa mempelajari apa saja asupan nutrisi untuk ibu hamil, bagaimana ketika posisi bayi sedang sungsang di usia kehamilan tua, apa saja yang menyebabkan persalinan bisa menjadi cesar, dan banyak sekali buku atau kelas gratis/berbayar seputar dunia kehamilan dan persalinan.
Kedua, Kenali Tenaga Kesehatannya
Ini penting sekali untuk diingat. Pengalaman saya adalah ketika mendapati tenaga kesehatan yang menangani persalinan istri adalah bidan senior yang tidak sabaran dan bahkan ingin segera dilaksanakan operasi cesar. Padahal istri saya sudah memasuki bukaan ke sepuluh dan sudah crowning!
Ke mana dokternya?
Ya dokternya pun tidak bisa berbuat apa-apa malah jadinya disetir sama bidan senior itu. Sungguh menyedihkan.
Waktu itu saya tidak tahu apa-apa dan disuruh untuk menyiapkan administrasi untuk operasi. Jahat!
Jadi, mau di manapun tempat bersalinnya, Anda harus mengenali siapa tenaga kesehatan yang akan menangani persalinan istri Anda.
Siapa yang memimpin persalinannya?
Saya lebih menyarankan ke bidan di klinik persalinan kalau memang tidak ada permasalahan medis. Bagi saya, rumah sakit adalah tempat tindakan dan opsi terakhir tempat persalinan.
Ketiga, di mana Anda akan bersalin?
Menyambung dari bahasan sebelumnya. Tempat bersalin terbaik adalah tempat yang membuat istri Anda nyaman dan tidak penuh tekanan. Mau dimanapun itu yang penting istri Anda bisa rileks dan leluasa ketika persalinan. Tempat itu sangat berpengaruh lho!
Baiknya Anda ajak istri jalan-jalan atau survei ke tempat persalinan. Misalkan, jika Anda pergi ke rumah sakit, coba tengoklah ruang persalinannya. Rata-rata pasangan muda hanya mengecek kondisi bayi saat ke rumah sakit, jarang yang melihat kondisi di ruang bersalinnya. Itulah saya dahulu yang sama sekali tidak survei tempat bersalin.
Makanya ketika saya mendampingi istri untuk persalinan kedua maka saya memilihkan tempat yang bisa membuat dia nyaman. Tidak perlu mahal yang penting terhindar dari trauma persalinan pertama.
Itu mungkin tips dari saya untuk pasangan muda yang sedang melaksanakan program hamil atau menghadapi proses persalinan. Semoga Allah mudahkan persalinannya sehingga menjadi persalinan yang sesuai diimpikan.
Salam,
Ferry Aldina
Tulisan bisa juga dilihat di blog pribadi saya www.ferryaldina.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H