Zaman ekonomi digital sangat dimanfaatkan para pebisnis dalam membidik pangsa pasar yang lebih luas. Pemanfaatan gadget menjadi strategi utama sehingga banyak bisnis beralih ke ranah online. Terlebih lagi data CNN tahun 2016, Indonesia menjadi peringkat kedua sebagai pengakses internet terbanyak di dunia.
Berbicara tentang bisnis online, ada satu bisnis yang memiliki prospek besar di masa depan. Yaitu Bisnis Media Luar Ruang. Apa itu bisnis media luar ruang? Jika teman-teman pembaca pernah melihat iklan di billboard, transit media, atau videotron. Itulah yang dinamakan media luar ruang.
Kemudian ada satu bisnis media luar ruang yang memiliki prospek bisnis yang menggiurkan. Ialah bisnis bisnis media periklanan mobil. Pasti pembaca pernah melihat dashboard belakang mobil berseliweran iklan-iklan yang terpajang. Ketika macet di perjalanan, menunggu di lampu merah, dan mengantri di jalan tol, kita sering melihat iklan toko online, properti, kuliner, kartu seluler, dan sebagainya.
Kenapa bisnis periklanan mobil memiliki prospek tinggi?
Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian PPN/Bappenas, Thohir Afandi, menyebutkan dalam siaran pers tentang demografi Indonesia. Bahwa Indonesia akan memiliki jumlah penduduk yang akan menembus angka 300 juta orang pada tahun 2035. Angka tersebut dilihat berdasarkan Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa TImur, DI Yogyakarta, dan provinsi lainnya yang tercatat dalam Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik.
Melihat perkembangan populasi pertumbuhan penduduk Indonesia tersebut, maka bisnis media luar ruang, khususnya periklanan mobil akan berkembang dan menjadi sasaran peluang bisnis oleh pelaku usaha. Apalagi dengan peluang bonus demografi yang diprediksi meningkat maka semakin banyak juga aktivitas transportasi mobil. Inilah lahan yang bisa meningkatkan bisnis media luar ruang.
Penulis ingin berbagi ketika mengikuti acara "Coffee Break bersama KarAds Partner". Â KarAds merupakan startup periklanan mobil yang beroperasi di wilayah Jabodetabek. Acara Coffee Break tersebut merupakan apresiasi kepada partner driver yang sudah bekerja sama selama periode tertentu.
Ada beberapa poin yang ingin penulis share kepada para pembaca ketika berkesempatan diundang di acara kemarin:
1. Ilmu baru
Bisnis periklanan mobil sangat baru di telinga penulis. Ketika melihat mobil yang tertempel iklan di jalanan kota besar, sekarang menjadi faham bagaimana sistem bisnisnya. Secara sederhana , prosedurnya adalah pengiklan dari perusahaan-perusahaan melakukan kerja sama dengan KarAds. Lalu KarAds bermitra dengan driver yang sudah mendaftar online. Nah, driver inilah yang mempromosikan iklan-iklan dengaan mengendarai mobilnya.
2. Serba online