Sudah tak terhitung blogger di Indonesia. Mulai dari amatir sampai profesional. Namun, sayang sekali eksistensi para blogger hanya di beberapa kota. Padahal saya yakin tiap daerah di Indonesia memiliki asset blogger – blogger handal.
Kayaknya kata “handal” terlalu berlebihan diucapkan. Hehe Mungkin lebih tepatnya banyak orang yang suka dengan dunia blog. Blog identik dengan menulis. Menulis identik dengan informasi. Informasi yang bermanfaat ataupun black campaignpun tersaji di blog.
Saya sendiri sudah menjadikan hobi ngeblog mulai tahun 2010. Sebagai mahasiswa jurusan Teknik Kimia. Karena tidak diajarkan bagaimana cara mereaksikan senyawa blog sehingga menjadikan molekul posting yang bersifat eksplosif? So, Saya belajar otodidak mulai dari nol sampai bisa ngeposting. Ya cuma sampai ngepostingdoang. Tidak sampai belajar SEO (Search Engine Optimization) dan bahasa pemrograman pun saya tidak mengenalnya. hehe
Niatan saya untuk berbagi tulisan di dunia maya seputar teknik kimia. Dan Alhamdulillah bisa bermanfaat dan terbukti banyak juga yang comment. Postingan saya tentang teknik kimia terbilang laris, sisanya tidak laku di pasaran. hehe
Bulan Sya’ban tepatnya bulan Mei saya mencoba mencari komunitas untuk belajar ngeblog. Saya mencoba searching di facebook untuk bergabung di grup komunitas blogger. Setelah gabung kemudian ternyata ada wacana untuk mendirikan Komunitas Blogger Jakarta.
Sebenarnya blogger di Jakarta sangat banyak. Saya bisa jamin itu. Orang – orangnya sangat mengerti dan faham tentang dunia blog. Namun, eksistensi dengan mengatasnamakan Blogger Jakarta redup seakan tidak terlihat keberadaannya.
Dimulai dari grup facebook kemudian beranjak ke pembuatan “Panitia Kecil” untuk mengadakan kopi darat (kopi darat). Panitia Kecil itu terdiri dari Jarot dari Bekasi, Halfi dari Mampang, Geraldi dari Jakarta Barat, dan Saya sendiri dari Bekasi. Empat orang pemimpi ini sama – sama menginginkan satu visi bersama, yaitu Deklarasi Blogger Jakarta.
Kota Tua menjadi saksi berembugnya keempat orang pemimpi itu. Tanggal 28 Mei 2016 merupakan hari bersejarah menurut kami. Jarot dengan nada optimis sedikit pesimis (bingung ya? Hehe) menceritakan tentang rencana kopdar yang selalu rame di grup Whatsapp, namun kenyataanya nihil peserta pas hari H.
Berkaca dari itu kita menyusun strategi supaya peserta membludak dan memimpikan berkumpul di tengah lapangan Kota Tua sehingga menjadi pusat perhatian orang sekitar.
Kemudian tanggal 11 Juni pun tiba. Kebetulan untuk panitia harus datang awal pukul 14.00 WIB. Saya berangkat setelah pulang kerja pukul 13.00 WIB. Motor pun saya geber (saking semangatnya) menuju Stasiun Bekasi.
Alhasil, saya sampai juga di Stasiun Kota Bekasi. Sambil menikmati perjalanan, saya juga membereskan tilawah sebagai targetan Ramadhan tahun ini. Sekitar pukul 14.30 saya tiba di Stasiun Kota. Alhamdulillah cuacanya cerah dan saya pun langsung bergabung bersama rekan – rekan panitia yang sudah hadir.