Ferry Aldina, Nomor 16
Kalau belum pernah makan ayam betutu berarti belum pernah ke Bali!
Traveling dan kuliner memang dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kuliner menjadi ciri khas suatu daerah wisata. Traveling tanpa kuliner rasanya belum lengkap.
Akhir April lalu saya berkesempatan ke Bali. Outing Company tepatnya. Karyawannya butuh refreshing jadi biasanya setahun sekali kita traveling ke tempat wisata. Harapannya mudah - mudahan karyawannya bisa lebih fresh pikirannya dan semangat kerjanya juga bertambah.
My First time in Bali
Saya tidak terlalu memikirkan bagaimana itu Bali. Apakah itu tentang eksotisme pantainya, keindahan pemandangannya, ataupun aneka ragam budaya di Bali. Saya hanya memikirkan pesawatnya. My first Flight soalnya. Pertama kali naik pesawat rasanya yaa begitulah. Hehe
Pertama menginjakkan kaki ke Bali langsung terpikirkan makanannya. Bukan berhasrat mencari kulinernya meskipun ketika landing rasanya lapar banget. Justru ini tentang mencari makanan halalnya, kawan. Sebagai muslim saya harus pilih – pilih mencari makanan di tempat yang mayoritas non muslim.
Makanan yang halal itulah yang saya cari. Panitia menyarankan untuk mencoba kuliner khas Bali. Makanan khas Bali dan dijamin kehalalannya, yaitu Ayam Betutu.
Itu mungkin kesan pertama kali mencicipi ayam betutu. Saya sendiri kalau makan yang pedas – pedas langsung sensitif perutnya. Aneh bin ajaib, perut tidak merasakan yang aneh – aneh. Toilet tidak menjadi tujuan utama saya setelah merasakan pedasnya ayam betutu. hehe
Teman – teman kerja pun banyak yang nambah, termasuk saya. Perut yang lapar ditambah makanan yang enak, cocok sekali! Meskipun sebenarnya kalau lagi lapar semua makanan jadi enak. Hehe