Mohon tunggu...
Kank Erry
Kank Erry Mohon Tunggu... Abdi Negara

Saya tertarik dalam SAINS, Filsafat , Agama dan Kosmologi serta kajian ilmu perbandingan Agama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan

20 September 2024   09:02 Diperbarui: 20 September 2024   09:06 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Waktu tak henti berputar,
Raja-raja perkasa kini jadi debu,
Hanya ingatan samar
Lalu Lenyap tanpa jejak,

Saat tubuhmu terbujur kaku,
Tangis keluarga perlahan memudar,
Rumahmu diisi orang baru,
Jabatanmu tergantikan,
Hartamu direbut,
Lalu dilupakan.

Penyesalan membuncah di relung jiwa,
Saat kau kembali pulang,
Di gelapnya kubur,
Tak ada kawan, tak ada cahaya,
Hanya sepi yang mencekam.

Penyesalan ini,
Lebih dalam dari segala luka,
Merintih perih, namun tak ada yang mendengar,
Waktu tak bisa diulang,
Kematian telah memutus semua jalan.

Tak ada lagi harapan,
Hanya air mata yang mengalir di kegelapan,
Mengingat dunia yang kau tinggalkan,
Tanpa persiapan, tanpa perbekalan.

(Erry, 19/09/2024)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun