Mohon tunggu...
Kank Erry
Kank Erry Mohon Tunggu... Programmer - Abdi Negara

Saya tertarik dalam SAINS, Filsafat , Agama dan Kosmologi serta kajian ilmu perbandingan Agama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Skenario Keji

18 September 2024   18:26 Diperbarui: 18 September 2024   18:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cermin tak berbohong, bilang terus terang,
"Berhenti berpura-pura, kamu terlalu membangkang."
Tak usah malu, anggap dunia sebagai pentas,
Sedikit nakal, konyol yang penting waras.
Aaaargh... Persetaaan!


Bagaimana bisa aku jatuh cinta,
Ia sahabatku, ia hanya teman biasa.
Lelucon macam apa ini?
Jantungku berdesir menjadi-jadi,
Saat engkau datang menghampiri.
Aku terjebak dalam perasaan liar,
Aku sudah tidak bisa lagi menahan,
Senyumanmu membunuhku,
Memaksa jiwaku terus merindu.


Aku terperangkap dalam skenario keji,
Menyeretku antara nyata dan mimpi,
Saat mata ini memandang,
Satu detik menjadi drama panjang,
Kau yang dulu hanya teman ceria,
Kini jadi pusat sinema

.
Aku jatuh cinta padamu, tanpa ampun,
Sudahi, atau kau akan menyesal nanti,
Karena pelukku abadi,
Erat dan tak akan kulepas lagi.
Kisah ini tak akan kubiarkan berhenti,
Bersamamu, cinta ini abadi.
(Erry, 18/09/2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun