Mohon tunggu...
Kank Erry
Kank Erry Mohon Tunggu... Programmer - Abdi Negara

Saya tertarik dalam SAINS, Filsafat , Agama dan Kosmologi serta kajian ilmu perbandingan Agama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aturan Main dalam Hidup

13 Juli 2024   17:16 Diperbarui: 13 Juli 2024   17:16 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup ini ibarat permainan, dan setiap permainan memiliki aturan. Siapa yang menetapkan aturan tersebut? Tentu saja pemilik permainan. Ukuran kesuksesan atau puncak pencapaian tertinggi dari permainan ini bukan ditentukan oleh pemain, melainkan oleh pemilik permainan. Dalam konteks kehidupan, pemilik permainan ini adalah Tuhan.

Di dalam kehidupan ini, puncak pencapaian tertinggi adalah ketaqwaan. Kebaikan dan kebenaran terangkum dan terdefinisi di dalam ketaqwaan. Tidak bisa kebaikan dan kebenaran diatur sendiri sesuka hati atau berdasarkan persepsi manusia. Semua ada aturannya.

Oleh karena itu, adalah sebuah keniscayaan bahwa harus ada yang menyampaikan aturan main ini. Harus ada standarisasinya dan harus memiliki legitimasi bahwa aturan main ini benar-benar datang dari pemilik permainan, bukan hasil karangan atau olah pikir manusia.

Para nabi dan utusan Tuhan adalah manifestasi dari logika ini. Mereka adalah para penyampai aturan pemilik kehidupan. Semua ini dilembagakan dalam bentuk agama yang diatur melalui kitab suci, yang merupakan kumpulan aturan, instruksi, dan panduan hidup.

Namun, zaman sekarang sepertinya banyak orang yang terbalik memahaminya. Para pemain, yaitu manusia, justru yang mendefinisikan kesuksesan, kebaikan, dan kebenaran. Mereka juga mendefinisikan puncak pencapaian dan aturan mainnya.

Akibatnya, muncul pernyataan-pernyataan menyesatkan yang melanggar aturan main, misalnya:

"Buat apa sholat kalau gak sholat saja orang bisa berbuat baik kok?"
"Buat apa sholat, toh ada juga orang yang gak pernah sholat tapi hidupnya lancar bahkan jauh lebih kaya."
"Buat apa sholat, orang yang sholat saja masih banyak yang korupsi."
"Orang lain sudah pergi ke bulan, sudah menciptakan teknologi AI, lha kamu masih berkutat menghafal doa."
Sebenarnya, dunia dan segala isinya ini, jika kita merujuk pada aturan main, hanyalah alat untuk mencapai ketaqwaan. Silakan raih ilmu setinggi langit, teknologi yang maju pesat, atau kekayaan tanpa batas, tetapi semua itu dipergunakan hanya untuk mencapai ketaqwaan.

Jangan membuat aturan main sendiri. Jangan membuat definisi sendiri. Hidup ini punya aturan main. Jika ingin selamat sampai tujuan, maka ikuti aturan mainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun