Banyak orang mempertanyakan keberadaan Tuhan ketika dihadapkan dengan kenyataan dunia yang penuh dengan ketidaksempurnaan, seperti penyakit, kemiskinan, dan cacat bawaan. Jika Tuhan itu Maha Sempurna, mengapa ada penderitaan? Mengapa ada ketidakadilan? Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong kita untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai tujuan hidup dan sifat ketuhanan.
Bayangkan sebuah dunia di mana semua orang sempurna, tidak ada kemiskinan, tidak ada penyakit, dan semua orang memiliki kekayaan yang sama. Meskipun tampak ideal, dunia seperti ini tidak realistis dan bahkan mungkin tidak diinginkan. Tanpa tantangan dan ketidaksempurnaan, kehidupan akan kehilangan dinamika dan tujuan yang mendorong manusia untuk belajar, berkembang, dan berproses.
Setiap individu di dunia ini memiliki peran dan tujuan. Misalnya, jika tidak ada orang miskin dan semua orang kaya, siapa yang akan melakukan pekerjaan yang kita anggap sederhana namun penting, seperti membangun rumah? Pekerjaan ini memberikan arti dan kontribusi yang nyata bagi masyarakat. Selain itu, melalui tantangan seperti kemiskinan dan penyakit, manusia belajar tentang ketahanan, belas kasih, dan nilai kehidupan.
Alam ini sendiri adalah guru terbaik yang menunjukkan bahwa hidup harus berproses. Ada siklus kehidupan yang melibatkan naik dan turun, suka dan duka, kesehatan dan penyakit. Semua ini mengajarkan bahwa kehidupan adalah tentang perjalanan dan bukan hanya tentang tujuan akhir. Pengalaman ini memperkaya jiwa manusia dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang arti keberadaan.
Dalam perspektif religius, kehidupan di dunia ini adalah tempat ujian dan pembelajaran. TAQWA, yang berarti ketaatan dan kesadaran akan Tuhan, adalah prinsip utama yang harus dipegang. Teknologi dan pencapaian duniawi, meskipun penting, seharusnya dilandasi oleh tujuan yang lebih tinggi yaitu ketaqwaan. Hidup bukan hanya tentang pencapaian material, tetapi tentang mempersiapkan diri untuk kehidupan selanjutnya yang akan membawa keadilan sempurna berdasarkan kualitas ujian yang dihadapi di dunia ini.
Keyakinan dalam banyak agama adalah bahwa keadilan yang sejati akan ditegakkan di kehidupan berikutnya. Dunia ini adalah tempat ujian, di mana manusia diuji dengan berbagai tantangan. Bagaimana kita menghadapi ujian ini akan menentukan kualitas kehidupan kita di masa depan. Dalam pandangan ini, penderitaan dan ketidaksempurnaan di dunia bukanlah bukti ketidakadaan Tuhan, tetapi merupakan bagian dari rencana besar yang penuh makna dan tujuan.
Ketidaksempurnaan dalam hidup ini bukanlah tanda ketidaksempurnaan Tuhan, melainkan bagian dari desain yang lebih besar yang bertujuan untuk menguji dan mengembangkan kualitas manusia. Hidup adalah tentang proses, pembelajaran, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih sempurna di masa depan. Dengan memahami dan menerima hal ini, kita dapat menemukan kedamaian dan makna sejati dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H