Mohon tunggu...
Kank Erry
Kank Erry Mohon Tunggu... Programmer - Abdi Negara

Saya tertarik dalam SAINS, Filsafat , Agama dan Kosmologi serta kajian ilmu perbandingan Agama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelombang Kehidupan

30 Mei 2024   15:38 Diperbarui: 30 Mei 2024   15:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelombang Kehidupan


Mungkin kebahagiaan itu tak harus seperti tenangnya air di kolam,
atau sunyi di hening malam
Terkadang terasa saat gelombang ganas menerjang,
Menghantam keras, membentuk puing berserakan.


Menjadi pasir putih yang cerah,
permadani alam yang indah.


Gelombang kehidupan mengajar kita tentang makna,
Bahwa setiap badai membawa hikmah yang nyata,
Sebagian retak, sebagian menjadi kuat


Dalam setiap terjangan, ada pelajaran berharga,
Dalam setiap puing ada keindahan Menjelma,
Dalam Setiap ukiran karang, ada bukti keagungan-Nya,
Sungguh, tiada yang sia-sia setiap kehendak-Nya.


Puisi by : Kang Erry , Mei 2024


Sahabat...., izinkan saya hari ini berbagi tentang kehidupan yang tak selalu tenang, tapi seringkali dihantam gelombang yang ganas, sebagaimana tercermin dalam puisi "Gelombang Kehidupan" diatas  Puisi ini menyentuh sebuah realitas bahwa dalam setiap kesulitan, ada hikmah yang bisa kita gali.


Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 216 (: ):


"Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu; dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."


Dalam puisi tersebut, kita diingatkan bahwa kebahagiaan tidak hanya ditemukan dalam ketenangan seperti air di kolam atau kesunyian di malam hari, tetapi seringkali melalui cobaan berat yang menghantam. Ketika gelombang kehidupan menerjang, banyak di antara kita mungkin merasa putus asa, namun di situlah letak pelajaran yang berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun