Mohon tunggu...
Kang Edhie
Kang Edhie Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Manusia saja sudah lebih dari cukup...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setelah Gaga, Siapa Lagi?

30 Mei 2012   15:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:35 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana konser lady gaga di Indonesia telah secara resmi di batalkan, setelah sekian lama mengundang pro dan kontra dari hampir semua elemen masyarakat. tidak tanggung-tanggung, bahkan anggota dewan kita yang terhormat pun merasa terpanggil untuk angkat bicara mengenai rencana konser penyanyi yang bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta ini. mungkin hanya Pak SBY seorang saja yang terkesan cuek dengan kontroversi tentang sang “mother monster” ini, atau mungkin karena sudah terlalu sibuk mengurusi “rakyat” sehingga tidak sempat untuk berkontroversi ria mengurusi perempuan asal new york satu ini.

Para penggemar Lady Gaga di Indonesia tentu merasa kecewa dengan pembatalan ini, impian para “litlle monster” untuk bertemu mama mereka urung terwujud. begitu juga promotor, tentu merasa di rugikan dengan keputusan ini. setelah sekian lama wara-wiri mengurus perizinan sampai ke Kementrian Agama ternyata belumlah cukup untuk menjamin berlangsungnya konser tersebut. selain waktu dan tenaga tentu tidak sedikit kerugian finansial yang harus mereka tanggung dengan pembatalan ini. tetapi apa mau di kata, keputusan telah di ambil, mau tidak mau semua pihak harus mentaati.

di lain sisi tentu ada pihak yang merasa ”menang”. pihak yang dari awal menolak dengan gigih kedatangan lady gaga ke Indonesia tentu merasa lega dengan pembatalan konser ini. setidaknya mungkin mereka merasa telah berhasil “menyelamatkan” anak muda negeri ini dari pengaruh negatif sang mother monster. dari awal rencana kedatangannya, Lady Gaga sudah di khawatirkan membawa pengaruh buruk bagi anak muda Indonesia, karena menurut sebagian orang, sang penyanyi terlalu mempertontonkan erotisme di setiap konsernya. Selain itu, lirik-lirik lagu penyanyi dengan julukan Poker Face ini di sinyalir anti agama dan memuja setan. sehingga sampai detik terakhir, ada pihak-pihak yang mati-matian menolak kedatangannya.

Tetapi benarkah kita telah menang? tentu tidak. Lady Gaga juga tidak serta merta “kalah”, dengan kejadian ini, justru dia bisa lebih tersenyum karena popularitasnya di Indonesia naik tajam. kontroversi yang terjadi justru merupakan sebuah sarana promosi gratis yang menimbulkan rasa penasaran.Para penggemar Lady gaga, walupun sempat merasa kecewa tentu juga masih bisa menyaksikan sang idola mereka dengan leluasa di internet.

Sebenarnya, kalau kita mau berpikir, kitalah yang kalah. bangsa Indonesia lah yang kalah. kita tidak sadar bahwa bangsa ini telah di kanvaskan oleh “seorang” Lady Gaga. Bagaimana tidak, negara sebesar ini, yang konon berdaulat penuh, masyarakatnya taat beragama, beriman dan religius ternyata “takut” dengan seorang perempuan berumur 26 tahun asal new york. Rakyat Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa ternyata tidak sanggup menghadapi Lady Gaga seorang diri. apapun alasannya, kita telah kalah “bertarung” dengan sang mother monster.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="http://www.bearotic.com/img/2011/02/lady-gaga-born-this-way.jpg"][/caption] Yang jadi perenungan bangsa ini sekarang, masih pantaskah kita mengaku bangsa yang besar jika dengan Lady Gaga saja kita takut. masih haruskah kita mengaku bangsa yang beriman justru pada saat yang sama kita cemas bersentuhan dan takut terkontaminasi oleh pengaruh “sesat” Lady Gaga. masih perlukah institusi keagamaan, jika yang dinamakan iman ternyata adalah manifestasi dari ketakutan yang tidak berdasar. pertanyaan terakhir, setelah Lady Gaga siapa lagi yang akan menjungkalkan bangsa ini, setelah sekian lama terkena pukulan mematikan dan berdarah-darah oleh korupsi???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun