Jujur saja, sejak 2020 saya tidak punya resolusi apapun. Biasanya saya menuliskan minimal 1 resolusi untuk dicapai sepanjang tahun tersebut. Entah mengapa memang rasanya malas membuat resolusi, karena merasa tidak akan dapat menjalankannya. Ternyata benar saja, pertengahan Februari 2020 saya dikejutkan dengan berita pandemi Covid-19, kemudian Maret hingga seterusnya pandemi itu merenggut semua kesenangan saya.
Merenggut di sini saya artikan benar-benar merenggut, karena walaupun saya masih bisa melakukan hal yang saya suka, namun tetap saja ada batas. Belum lagi bekerja di rumah membuat kesehatan saya menurun. Bagaimana mungkin orang dengan riwayat darah rendah untuk pertama kalinya tekanan darahnya mencapai 140. Bukan suatu kebetulan, karena efek tidak banyak melakukan aktivitas fisik di luar membuat tubuh ini cepat lelah. Sekarang saya tidak biaa berlama-lama terkena sinar katahari langsung, bukan berlebihan, karena memang kenyataannya seperti itu.
Memasuki 2021 pun keadaan pandemi tidak berangsur baik. Pekerjaan saya pun masih stagnan, bekerja dari rumah, melakukan sejumlah zoom meeting yang bisa 3 kali dalam sehari, sungguh melelahkan. Bedanya, di akhir pekan saya masih menyempatkan waktu untuk bermain bersama teman-teman saya, sekedar nongkrong di cafe, atau renang.
Pertengahan 2021 ini saya juga pindah tempat kerja. Lebih menyenangkan tentu saja, karena sudah diizinkan bekerja ke kantor. Mungkin buat orang yang suka bekerja di rumah, ini aneh, tapi buat saya mengembalikan stamina saya, ini penting. Kesehatan mental saya pun sekarang lebih baik karena tidak terpapar layar laptop lebih dari 8 jam sehari. Setelah pulang kerja, ya pulang, tidak memikirkan pekerjaan lagi, tidak harus rapat, dsb.
Tidak terasa kini sudah mau berganti tahun 2022, banyak harapan-harapan tak tertulis yang belum tercapai, misalnya saja memulai olahraga rutin kembali. Selain itu saya ingin kembali menemukan passion saya dalam menulis. Untuk hal ini saya terbantu dengan adanya program arisan blog, sehingga memudahkan saya menulis karena temanya sudah ditentukan. Benar, pandemi ini membuat saya yang malas ini semakin malas, bahkan untuk berpikir saja saya malas.
Hampir dua tahun rasanya pandemi ini membuat saya diam di tempat secara harfiah, benar-benar diam, tidak hanya berdiam di rumah saja, tapi benar-benar diam di tempat, tidak merasa lebih berkembang. Harapan saya pada awal 2021 lalu, adalah lebih baik daripada tahun 2020.Â
Kenyataannya saya masih belum bisa mencapai itu. Semoga disisa hari pada tahun 2021 ini saya masih sempat mengupgrade diri lebih baik lagi. Hal ini sudah saya lakukan dengan mulai rutin mengikuti webinar gratis yang temanya menarik dan saya suka. Tapi yang paling penting, semoga sebelum 2021 ini berakhir saya menemukan kembali apa yang saya ingin saya lakukan di 2022.
