Dalam konteks sejarah Indonesia, perjuangan dan pemikiran Soekarno sebagai Bapak Bangsa dan tokoh sentral dalam ideologi Marhaenisme telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi arah gerak bangsa. Salah satu konsep yang sering disoroti dalam Marhaenisme adalah "Yudya Pratidina Marhaenis". Aktualisasi konsep ini dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya penting untuk mengingat kembali ajaran Soekarno, tetapi juga relevan dalam upaya mewujudkan masyarakat madani yang adil dan makmur.
#### 1. Pemahaman Yudya Pratidina Marhaenis dalam Konteks Marhaenisme
Yudya Pratidin Marhaenis mengajarkan bahwa setiap individu, khususnya rakyat kecil atau Marhaen, harus berjuang setiap hari untuk memperbaiki kualitas hidupnya dan masyarakat sekitarnya. Konsep ini mencakup aspek-aspek seperti kerja keras, kemandirian, solidaritas sosial, dan keberanian menghadapi tantangan. Yudya Pratidina tidak hanya sekadar retorika, melainkan sebuah ajakan konkret untuk terus berupaya tanpa henti dalam menghadapi segala rintangan demi kesejahteraan bersama.
#### 2. Yudya Pratidina Marhaenis dan Pemberdayaan Ekonomi
Aktualisasi Yudya Pratidina Marhaenis dapat terlihat jelas dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat kecil. Salah satu contoh konkrit adalah program koperasi yang diperkenalkan oleh Dwitunggal Soekarno-Hatta. Koperasi, sebagai bentuk usaha bersama, mencerminkan prinsip-prinsip Marhaenisme, di mana setiap anggota memiliki hak yang sama dan bekerja bersama untuk mencapai kesejahteraan kolektif. Dalam konteks modern, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga menjadi salah satu bentuk aktualisasi dari Yudya Pratidina Marhaenis. Dengan memberikan akses modal, pelatihan, dan pasar, rakyat kecil dapat berjuang untuk meningkatkan taraf hidup mereka secara mandiri.
#### 3. Yudya Pratidina Marhaenis dan Pendidikan
Pendidikan merupakan kunci utama dalam mengaktualisasikan Yudya Pratidina Marhaenis. Dengan pendidikan yang baik, rakyat kecil memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing dalam dunia kerja dan usaha. Selain itu, pendidikan juga berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, semangat gotong-royong, dan cinta tanah air. Melalui pendidikan, generasi muda dapat melanjutkan perjuangan para pendahulu dengan lebih terarah dan terencana. Pembangunan sekolah-sekolah di pedalaman dan daerah terpencil menjadi salah satu wujud nyata dari upaya ini.
#### 4. Yudya Pratidina Marhaenis dan Partisipasi Politik
Yudya Pratidina juga mengajarkan pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan politik. Marhaenisme mendorong rakyat kecil untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi hidup mereka. Dalam konteks ini, partisipasi politik bukan hanya berarti hak memilih atau tidak memilih dalam pemilu atau pilkada, tetapi juga keterlibatan aktif dalam organisasi-organisasi sosial dan politik, serta advokasi kebijakan publik yang pro-rakyat. Gerakan sosial seperti aksi buruh, petani, dan nelayan dalam memperjuangkan hak-hak mereka adalah manifestasi konkret dari Yudya Pratidina.