Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita dan Hujan

1 Agustus 2024   18:16 Diperbarui: 1 Agustus 2024   18:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tengah deru kota yang tak pernah henti,

Kita bertemu dalam dentingan hujan yang jatuh perlahan.

Butirannya seperti melodi lembut,

Mengiringi langkah kita di jalanan basah.

Hujan adalah saksi bisu dari percakapan kita,

Yang terjalin tanpa kata, hanya tatapan mata.

Rinainya seolah menyatukan jiwa,

Dalam hening yang berbicara lebih dari seribu bahasa.

Di bawah payung kecil, kita berlindung,

Namun hati kita terbuka lebar, menerima setiap tetesan.

Hujan menjadi jembatan bagi rasa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun