Dalam hening malam yang sunyi dan pekat, Â
Aku mendengar suara-suara merintih, Â
Jeritan jiwa yang terluka dan tersayat, Â
Dalam tawa palsu yang memekik perih. Â
Menyumpah serapah di balik tembok beton, Â
Di bawah gemerlap lampu kota yang dingin, Â
Ada mereka yang terpinggirkan dan terlewatkan, Â
Terlupakan dalam hiruk pikuk kesibukan. Â
Negeri ini, tanah yang ku pijak dengan harapan, Â
Telah berubah menjadi ladang penghisap darah, Â
Di mana yang kuat menginjak yang lemah, Â