Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyumpah Serapah

30 Juli 2024   18:40 Diperbarui: 30 Juli 2024   18:46 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hening malam yang sunyi dan pekat,  

Aku mendengar suara-suara merintih,  

Jeritan jiwa yang terluka dan tersayat,  

Dalam tawa palsu yang memekik perih.  

Menyumpah serapah di balik tembok beton,  

Di bawah gemerlap lampu kota yang dingin,  

Ada mereka yang terpinggirkan dan terlewatkan,  

Terlupakan dalam hiruk pikuk kesibukan.  

Negeri ini, tanah yang ku pijak dengan harapan,  

Telah berubah menjadi ladang penghisap darah,  

Di mana yang kuat menginjak yang lemah,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun