Menggunakan joki tugas pada dasarnya adalah bentuk kecurangan akademik. Hal ini melanggar prinsip integritas dan kejujuran yang seharusnya dijunjung tinggi dalam dunia pendidikan. Ketidakjujuran ini bisa merusak reputasi dan kepercayaan diri mahasiswa atau pelajar di masa depan.
2. **Kehilangan Kesempatan Belajar**
  Proses mengerjakan tugas sebenarnya adalah bagian penting dari pembelajaran. Dengan menyerahkan tugas kepada joki, mahasiswa atau pelajar kehilangan kesempatan untuk belajar dan memahami materi dengan lebih baik. Ini bisa berdampak negatif pada pengetahuan dan keterampilan mereka di masa depan.
3. **Ketergantungan**
  Menggunakan jasa joki tugas secara terus-menerus bisa menimbulkan ketergantungan. Mahasiswa atau pelajar bisa jadi selalu mengandalkan joki untuk menyelesaikan tugas mereka, sehingga kemampuan untuk mengatasi tantangan dan mengelola waktu dengan baik tidak pernah terbentuk.
4. **Biaya**
  Jasa joki tugas biasanya tidak gratis. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar joki bisa menjadi beban tambahan bagi mahasiswa atau pelajar, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial.
### Perspektif Etis dan Hukum
Secara etis, praktik joki tugas bertentangan dengan nilai-nilai akademik yang mengutamakan kejujuran, integritas, dan kerja keras. Institusi pendidikan umumnya memiliki kebijakan ketat terhadap kecurangan akademik, termasuk penggunaan joki tugas. Sanksi yang diterapkan bisa beragam, mulai dari penurunan nilai hingga dikeluarkan dari institusi pendidikan.
Dari sisi hukum, meskipun belum ada regulasi khusus yang mengatur tentang joki tugas, praktik ini bisa dianggap sebagai bentuk penipuan atau pelanggaran kontrak akademik antara mahasiswa atau pelajar dengan institusi pendidikan. Konsekuensi hukum bisa menjadi lebih serius jika melibatkan plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.
### Mengatasi Fenomena Joki Tugas