Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Patah Hati yang Tak Terucap

23 Juli 2024   17:47 Diperbarui: 23 Juli 2024   17:49 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sudut malam yang sepi, aku merintih

Berbekal kenangan yang tak kunjung lenyap

Hati ini remuk, tanpa kata terucap

Menangisi cinta yang kini berakhir.

Pernah ada kita dalam untaian janji

Dalam dekapan mimpi yang dulu menguatkan

Namun kini, semua tinggal serpihan

Hanya bayang-bayangmu yang kian menjauh.

Bagaimana bisa aku melupakan?

Setiap senyum dan tawa yang kau hadiahkan

Meski bibir ini membisu, hati terus meronta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun