Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

59 Tahun Konferensi Islam Asia-Afrika: Refleksi Komitmen Keislaman Dan Keindonesiaan

23 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 23 Juli 2024   07:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

### 59 Tahun Konferensi Islam Asia-Afrika: Refleksi Komitmen Keislaman dan Keindonesiaan

Pada tahun 1965, tepat 59 tahun yang lalu, Indonesia menjadi tuan rumah bagi sebuah peristiwa penting yang dikenal sebagai Konferensi Islam Asia-Afrika (KIAA). Konferensi ini berlangsung di Bandung, sebuah kota yang sebelumnya juga menjadi tempat diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. KIAA memiliki tujuan untuk memperkuat solidaritas di antara negara-negara Muslim di Asia dan Afrika serta mendiskusikan berbagai isu yang dihadapi oleh dunia Islam pada masa itu. Dengan melihat kembali ke peristiwa ini, kita dapat merefleksikan bagaimana komitmen keislaman dan keindonesiaan saling berkaitan dan memberikan kontribusi pada perdamaian serta pembangunan global.

### Latar Belakang Sejarah

KIAA diinisiasi oleh Presiden Soekarno yang memiliki visi besar untuk menyatukan negara-negara Muslim di Asia dan Afrika. Pada masa itu, banyak negara di kedua benua ini yang baru merdeka dari penjajahan dan sedang berjuang untuk menemukan identitas serta posisi mereka dalam tatanan dunia baru. Indonesia, dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam, berada di garis depan dalam mempromosikan persatuan dan kerja sama di antara negara-negara ini.

Soekarno menyadari bahwa persatuan umat Islam dapat menjadi kekuatan besar dalam menghadapi tantangan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial. KIAA menjadi salah satu langkah konkret untuk mewujudkan visi tersebut. Melalui konferensi ini, Soekarno berharap dapat menciptakan solidaritas yang kuat dan memperkuat posisi negara-negara Muslim dalam percaturan politik internasional.

### Komitmen Keislaman

Komitmen keislaman dalam konteks KIAA terlihat dari upaya untuk menyatukan umat Islam di berbagai negara guna menghadapi tantangan bersama. Dalam konferensi ini, berbagai isu dibahas, termasuk masalah Arab Palestina, kolonialisme, dan imperialisme yang masih menghantui beberapa negara Muslim. Selain itu, isu-isu sosial seperti pendidikan, kemiskinan, dan kesehatan juga menjadi topik penting dalam diskusi.

Keislaman sebagai dasar moral dan etika menjadi landasan dalam mencari solusi atas masalah-masalah tersebut. Prinsip-prinsip Islam seperti keadilan, persaudaraan, dan kesetaraan dijadikan pedoman dalam merumuskan kebijakan serta langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh negara-negara peserta. KIAA menekankan pentingnya kerjasama antar negara Muslim untuk saling membantu dan mendukung dalam menghadapi tantangan global.

### Komitmen Keindonesiaan

Sebagai negara tuan rumah, Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keislaman. Melalui KIAA, Indonesia berusaha memperkenalkan Pancasila sebagai dasar ideologi yang dapat menjadi model bagi negara-negara Muslim lainnya. Pancasila, dengan lima sila yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menawarkan kerangka kerja yang inklusif dan pluralistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun