Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pilu di Balik Pembangunan

16 Juli 2024   18:26 Diperbarui: 16 Juli 2024   18:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara gedung-gedung tinggi yang menjulang,

Terdengar jerit pilu di balik tembok beton.

Pembangunan melaju, tak peduli suara tangisan,

Rakyat kecil terpinggirkan, terabaikan dalam keramaian.

Dulu, tanah subur milik petani sederhana,

Kini berubah menjadi lahan pabrik megah.

Sawah dan ladang lenyap, digantikan bangunan besar,

Rindu akan hijau, akan damai yang telah hilang.

Kota-kota penuh gemerlap, lampu-lampu malam berkilauan,

Tapi di sudut-sudut gelap, ada hidup yang terlupakan.

Orang-orang miskin bertahan, di bawah bayang-bayang menara,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun