Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Urgensi Omnibus Law dalam Mempercepat Transformasi Ekonomi di Mata Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA)

16 Juli 2024   07:54 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:57 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks transformasi ekonomi Indonesia, Omnibus Law atau Undang-Undang Cipta Kerja menjadi salah satu instrumen kebijakan yang paling signifikan dan kontroversial. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan berbagai regulasi yang selama ini dianggap menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi. 

Namun, bagaimana sebenarnya relevansi Omnibus Law jika dilihat dari perspektif Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA) yang pernah diusung oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno? Artikel ini akan mengeksplorasi urgensi Omnibus Law dalam mempercepat transformasi ekonomi Indonesia dengan merujuk pada prinsip-prinsip AMPERA yang diusung oleh Soekarno.

### Latar Belakang AMPERA dan Relevansinya

AMPERA, atau Amanat Penderitaan Rakyat, merupakan sebuah seruan yang dilontarkan oleh Soekarno untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Prinsip-prinsip AMPERA mencakup pembangunan ekonomi yang merata, penghapusan ketimpangan sosial, dan penegakan keadilan yang berlandaskan pada semangat gotong royong dan nasionalisme. Prinsip-prinsip ini masih relevan dalam konteks modern, khususnya dalam upaya mempercepat transformasi ekonomi melalui kebijakan Omnibus Law.

### Transformasi Ekonomi dan Omnibus Law

Transformasi ekonomi yang diinginkan pemerintah Indonesia melalui Omnibus Law mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan penyederhanaan birokrasi. UU Cipta Kerja dirancang untuk mengatasi berbagai kendala yang selama ini menghambat pertumbuhan ekonomi. Beberapa elemen kunci yang diatur dalam Omnibus Law meliputi:

1. **Penyederhanaan Perizinan:**

   Omnibus Law bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan usaha yang selama ini dianggap rumit dan birokratis. Dengan proses perizinan yang lebih mudah dan cepat, diharapkan dapat mendorong lebih banyak investasi masuk ke Indonesia.

2. **Deregulasi Ketenagakerjaan:**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun