Menutupi duka di balik mata Â
Yang diam-diam meneteskan air.
Kita tertawa bersama dalam pesta Â
Namun hati merintih, meronta Â
Seperti boneka dalam panggung sandiwara Â
Hidup dalam cerita yang penuh dusta.
Di balik tawa yang menggema Â
Ada rasa sepi yang menggigil Â
Seperti angin dingin di tengah musim panas Â
Menyusup ke dalam hati yang rapuh, tak bersandar.
Tak ada yang tahu, tak ada yang mengerti Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!