Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Reformasi 1998 dalam Perspektif Marhaenisme

14 Juli 2024   06:10 Diperbarui: 14 Juli 2024   06:10 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompaspedia.kompas.id

Reformasi 1998 adalah salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai berakhirnya rezim Orde Baru dan lahirnya era demokrasi. Dalam perspektif Marhaenisme, Reformasi 1998 memiliki nilai historis dan ideologis yang sangat signifikan, terutama dalam konteks perjuangan untuk keadilan sosial, demokrasi, dan kedaulatan rakyat.

#### Marhaenisme: Sebuah Pemahaman

Marhaenisme, yang diinisiasi oleh Ir. Soekarno, adalah ideologi yang berakar pada nilai-nilai keadilan sosial dan kedaulatan rakyat. Marhaenisme bertujuan untuk membebaskan rakyat kecil, yang disebut sebagai "Marhaen", dari penindasan dan eksploitasi oleh kaum kapitalis dan imperialis. Dalam konteks ini, Marhaenisme sangat relevan dalam menganalisis dan memahami Reformasi 1998, yang pada dasarnya adalah perjuangan rakyat untuk membebaskan diri dari otoritarianisme dan korupsi.

#### Latar Belakang Reformasi 1998

Sebelum Reformasi 1998, Indonesia berada di bawah rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto selama lebih dari tiga dekade. Rezim ini dikenal dengan kekuasaannya yang otoriter, korupsi yang merajalela, dan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis. Kondisi ekonomi yang memburuk akibat krisis finansial Asia pada tahun 1997 semakin memperburuk situasi, memicu ketidakpuasan dan kemarahan rakyat.

#### Proses Reformasi

Gerakan Reformasi dimulai dengan serangkaian demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya yang menuntut perubahan sistem pemerintahan. Tuntutan utama gerakan ini adalah pengunduran diri Soeharto, pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta pembentukan pemerintahan yang demokratis. Setelah tekanan yang terus meningkat, Soeharto akhirnya mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, membuka jalan bagi era Reformasi.

#### Perspektif Marhaenisme dalam Reformasi

Dalam perspektif Marhaenisme, Reformasi 1998 adalah manifestasi nyata dari perjuangan rakyat untuk membebaskan diri dari penindasan. Gerakan ini mencerminkan semangat Marhaenisme yang berjuang untuk keadilan sosial dan kedaulatan rakyat. Ada beberapa poin penting yang dapat dikaitkan dengan prinsip-prinsip Marhaenisme dalam konteks Reformasi 1998:

1. **Kedaulatan Rakyat**: Reformasi 1998 menekankan pentingnya kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan. Ini sejalan dengan prinsip Marhaenisme yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Dalam gerakan Reformasi, rakyat menunjukkan kekuatan dan keberanian mereka untuk menuntut perubahan dan mengakhiri rezim yang otoriter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun