Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Sarinah Melawan Seksisme?

10 Juli 2024   11:45 Diperbarui: 10 Juli 2024   11:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
theconversation.com

Aspek lain yang tidak kalah penting adalah peran hukum dan kebijakan dalam melawan seksisme. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting dengan mengesahkan undang-undang yang melindungi hak-hak wanita. Namun, implementasi dan penegakan hukum masih menjadi tantangan besar. 

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) adalah salah satu contoh regulasi yang bertujuan untuk melindungi wanita dari kekerasan. Selain itu, pemerintah juga telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) pada tahun 2021 yang bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih terhadap korban kekerasan seksual. Meskipun demikian, masih banyak kasus kekerasan yang tidak dilaporkan atau tidak ditindaklanjuti dengan serius.

**Peran Pria dalam Melawan Seksisme**

Melawan seksisme bukan hanya tanggung jawab wanita, tetapi juga pria. Kesetaraan gender hanya bisa dicapai jika pria dan wanita bekerja sama untuk menciptakan perubahan. Pria harus dilibatkan dalam diskusi tentang gender dan diajak untuk menjadi sekutu dalam perjuangan melawan seksisme. 

Program-program yang mengajak pria untuk berpartisipasi dalam kampanye kesetaraan gender dan melawan kekerasan berbasis gender sangat penting. Hal ini membantu untuk mengubah pandangan tradisional tentang maskulinitas dan mendorong pria untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.

**Kisah-Kisah Inspiratif**

Banyak wanita Indonesia yang telah menunjukkan keberanian dan ketangguhan dalam melawan seksisme. Mereka datang dari berbagai latar belakang dan profesi, mulai dari aktivis, akademisi, hingga profesional di berbagai bidang. Kisah-kisah mereka menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi wanita lain untuk terus berjuang.

Misalnya, sosok Kartini yang dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Meskipun hidup pada abad ke-19, pemikiran dan perjuangannya masih relevan hingga kini. Di era modern, tokoh seperti Nurhayati Srihardini Siti Nukatin (Nh. Dini), seorang penulis yang karya-karyanya sering mengangkat isu-isu perempuan, juga menjadi inspirasi bagi banyak orang.

**Kesimpulan**

Perjuangan melawan seksisme adalah proses yang panjang dan membutuhkan usaha dari semua pihak. Semangat Sarinah, dengan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan gender, terus menjadi pendorong bagi banyak gerakan feminis di Indonesia. Melalui pendidikan, kesadaran, hukum yang adil, dan keterlibatan pria, kita bisa bergerak menuju masyarakat yang lebih setara dan bebas dari seksisme. Kisah-kisah inspiratif dari wanita Indonesia menjadi bukti bahwa perubahan itu mungkin dan perjuangan harus terus dilanjutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun