Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ekonomi Swakelola dalam Alam Pikiran Marhaenisme

6 Juli 2024   04:17 Diperbarui: 6 Juli 2024   04:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://highvoltamedia.com/tawaran-sistem-ekonomi-swakelola-susun-dan-kerjakan/

Marhaenisme, sebuah konsep yang dipopulerkan oleh Soekarno, Presiden pertama Indonesia, adalah ideologi yang berfokus pada pemberdayaan kaum Marhaen---yakni, rakyat kecil, petani, buruh, dan kaum miskin lainnya. Inti dari Marhaenisme adalah menciptakan keadilan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat. Dalam konteks ini, ekonomi swakelola, di mana pekerja memiliki dan mengelola perusahaan mereka sendiri, menjadi relevan dan menarik untuk dikaji. Artikel ini akan membahas bagaimana ekonomi swakelola sejalan dengan prinsip-prinsip Marhaenisme dan bagaimana penerapan model ini dapat membantu mewujudkan cita-cita keadilan sosial.

### Marhaenisme: Sebuah Tinjauan

Marhaenisme didasarkan pada pemikiran bahwa rakyat kecil memiliki hak untuk menikmati hasil dari kerja keras mereka sendiri dan hidup dalam kemakmuran. Soekarno menciptakan istilah "Marhaen" setelah bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen di Jawa Barat, yang memiliki tanah namun tetap hidup miskin. Marhaenisme menolak eksploitasi dan menekankan pentingnya kemandirian ekonomi, di mana setiap individu memiliki alat produksi mereka sendiri dan dapat mengelola sumber daya untuk kesejahteraan bersama.

### Prinsip Ekonomi Swakelola

Ekonomi swakelola mengedepankan prinsip pengelolaan mandiri oleh para pekerja, sering kali melalui bentuk koperasi pekerja atau perusahaan yang dimiliki oleh karyawan. Dalam model ini, pekerja memiliki kendali atas keputusan operasional dan distribusi keuntungan, menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih besar. Ekonomi swakelola menghindari eksploitasi oleh pemilik modal dan manajemen luar, selaras dengan semangat Marhaenisme yang menentang ketimpangan dan penindasan ekonomi.

### Sejalan dengan Prinsip Marhaenisme

1. **Kemandirian Ekonomi**: Marhaenisme mendorong rakyat kecil untuk mandiri dan memiliki alat produksi mereka sendiri. Ekonomi swakelola memberikan kesempatan kepada pekerja untuk memiliki bagian dari perusahaan dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Ini meningkatkan kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada pemilik modal besar.

2. **Keadilan Sosial dan Ekonomi**: Dalam ekonomi swakelola, distribusi keuntungan lebih merata dan adil. Setiap pekerja menerima bagian yang sesuai dengan kontribusi mereka, mengurangi kesenjangan pendapatan yang sering terjadi dalam model perusahaan tradisional. Ini sejalan dengan cita-cita Marhaenisme untuk menciptakan keadilan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat.

3. **Pemberdayaan Pekerja**: Ekonomi swakelola memberdayakan pekerja dengan memberikan mereka suara dalam pengambilan keputusan dan kontrol atas nasib mereka sendiri. Ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan bermartabat, selaras dengan prinsip Marhaenisme yang menghargai martabat manusia dan menolak eksploitasi.

### Implementasi Ekonomi Swakelola dalam Konteks Marhaenisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun