Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Sesungguhnya Merana Setelah PNI Sudah Tidak Ada

4 Juli 2024   11:28 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:57 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai Nasional Indonesia (PNI), yang didirikan oleh Soekarno pada tahun 1927, merupakan salah satu partai politik paling bersejarah di Indonesia. Partai ini memainkan peran kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan membangun fondasi ideologi nasionalisme dan Marhaenisme yang kuat. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan politik yang terjadi, pengaruh PNI perlahan-lahan meredup. Setelah era Orde Baru, PNI tidak lagi menjadi kekuatan politik dominan. Tanpa kehadiran PNI, Indonesia mengalami berbagai tantangan yang menimbulkan pertanyaan apakah negeri ini merana karena kehilangan kekuatan ideologi nasionalis yang pernah begitu kuat. 

### Warisan PNI dan Nasionalisme Soekarno

PNI didirikan dengan tujuan memajukan kesadaran nasional dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan. Ideologi Marhaenisme yang diusung oleh Soekarno menjadi dasar perjuangan PNI, yang mengutamakan kepentingan rakyat kecil atau "marhaen". Marhaenisme berfokus pada:

1. **Kemandirian Ekonomi**: Mengutamakan ekonomi kerakyatan yang mandiri dan tidak tergantung pada kapital asing.

2. **Persatuan Nasional**: Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa untuk mencapai kemerdekaan sejati.

3. **Keadilan Sosial**: Berjuang untuk keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

### Kemunduran PNI dan Dampaknya

Setelah Soeharto berkuasa melalui Orde Baru, PNI menghadapi tekanan politik yang signifikan. Partai ini mengalami penurunan pengaruh dan dukungan, terutama setelah digantikan oleh Golkar sebagai partai yang dominan. Berikut beberapa dampak dari hilangnya pengaruh PNI di panggung politik Indonesia:

#### **1. Hilangnya Ideologi Nasionalisme**

Dengan meredupnya PNI, ideologi nasionalisme yang kuat perlahan tergantikan oleh pragmatisme politik dan ekonomi. Fokus pada pembangunan ekonomi yang cepat sering kali mengorbankan prinsip-prinsip kemandirian dan keadilan sosial. Kebijakan yang lebih pro-pasar dan terbuka terhadap investasi asing menyebabkan ketergantungan ekonomi yang lebih besar, mengikis semangat nasionalisme ekonomi yang dulu diperjuangkan oleh PNI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun