Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Hipotesis Soal Pemilu 1999 (PNI-Front Marhaenis)

4 Juli 2024   04:09 Diperbarui: 4 Juli 2024   05:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi/Daftar Calon Tetap PNI-Front Marhaenis Untuk Pemilu DPR RI 1999 Dapil Jawa Barat 

# HIPOTESIS: JIKA PNI-FRONT MARHAENIS RAIH 10 KURSI DI PEMILU 1999, BERAPA PEROLEHAN KURSI PARTAI-PARTAI LAIN?

## Pendahuluan

Pemilu 1999 adalah tonggak penting dalam sejarah politik Indonesia. Pemilu ini merupakan pemilu demokratis pertama setelah berakhirnya rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto selama lebih dari tiga dekade. Pemilu ini diikuti oleh banyak partai politik baru yang bermunculan pasca reformasi 1998, memberikan pilihan yang lebih beragam bagi pemilih Indonesia. Termasuk bangkitnya partai partai lama di era Bung Karno dalam hal ini PNI (Partai Nasional Indonesia-Front Marhaenis).

Dalam konteks ini, menarik untuk mengajukan sebuah hipotesis: Jika PNI-Front Marhaenis (Partai Nasional Indonesia) berhasil meraih 10 kursi di DPR pada Pemilu 1999, berapa kira-kira perolehan kursi partai-partai lain? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti sistem pemilu yang digunakan, distribusi suara partai-partai lain, serta dinamika politik pada masa itu.

## Latar Belakang Pemilu 1999

Pemilu 1999 menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka. Artinya, pemilih memberikan suaranya untuk partai, dan kursi di DPR dibagi berdasarkan persentase suara yang diperoleh partai-partai tersebut. Indonesia dibagi menjadi beberapa daerah pemilihan, dan setiap daerah pemilihan memiliki sejumlah kursi yang diperebutkan.

Beberapa partai besar yang ikut serta dalam pemilu ini antara lain adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PDI-P, di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, berhasil meraih suara terbanyak, diikuti oleh Partai Golkar yang sebelumnya mendominasi politik Indonesia selama Orde Baru.

## Hipotesis dan Analisis

### Asumsi Dasar

Untuk membangun hipotesis ini, kita perlu membuat beberapa asumsi dasar:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun