Sedang ibu merajut asa yang rapuh,
Di tengah pekat malam yang dingin.
Rumah-rumah reyot tanpa jendela,
Menggambarkan nestapa yang abadi,
Di balik tirai lusuh dan sobek,
Tersimpan mimpi yang tak pernah terwujud.
Terik mentari membakar siang,
Menghimpit nafas yang kian sesak,
Di sini, di lorong yang dilupakan,
Tumbuh lara yang tiada akhir.
Namun di tengah duka yang mendera,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!