2. **Pendidikan Politik untuk Kader**: Pendidikan politik yang berkelanjutan untuk kader partai sangat penting. Kader harus memahami dan menginternalisasi nilai-nilai marhaenisme, serta memiliki kompetensi yang memadai untuk menjalankan tugas-tugas politik dan pemerintahan.
3. **Reformasi Pendanaan Partai**: Sistem pendanaan partai harus diatur sedemikian rupa agar tidak bergantung pada donasi besar dari pihak tertentu yang dapat mempengaruhi kebijakan partai. Pendanaan yang lebih bersumber dari iuran anggota dan bantuan pemerintah yang transparan dan akuntabel dapat menjadi solusi.
4. **Demokratisasi Internal**: Partai politik harus menjalankan demokratisasi internal secara sungguh-sungguh. Pemilihan pimpinan partai dan penentuan calon untuk jabatan publik harus dilakukan secara demokratis, melibatkan semua anggota partai, dan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif.
5. **Penguatan Peran Anggota**: Anggota partai harus diberi peran yang lebih aktif dalam menentukan arah dan kebijakan partai. Ini termasuk hak untuk menyuarakan pendapat, memberikan masukan, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan strategis.
### Peran Marhaenis dalam Reformasi
Sebagai penganut marhaenisme, marhaenis memiliki tanggung jawab moral untuk mendorong reformasi ini. Langkah-langkah konkret yang dapat diambil meliputi:
1. **Advokasi dan Kampanye**: Melakukan advokasi dan kampanye yang berkelanjutan untuk menuntut reformasi partai politik. Ini bisa dilakukan melalui berbagai media, baik konvensional maupun digital.
2. **Edukasi Publik**: Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya reformasi partai politik. Melalui pendidikan politik yang masif, masyarakat dapat menjadi lebih kritis dan berdaya dalam menuntut perubahan.
3. **Kolaborasi dengan Organisasi Sipil**: Bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil yang memiliki visi dan misi serupa untuk memperkuat gerakan reformasi. Kolaborasi ini dapat memperbesar dampak dan mempercepat tercapainya tujuan.
4. **Terlibat dalam Partai Politik**: Marhaenis harus aktif terlibat dalam partai politik dan mendorong perubahan dari dalam. Dengan mengambil posisi strategis, mereka dapat mempengaruhi kebijakan dan arah partai sesuai dengan prinsip marhaenisme.
### Kesimpulan