Bandung, kota yang dikenal dengan julukan Kota Kembang dan Paris van Java, memiliki sejarah panjang sebagai pusat kebudayaan, pendidikan, dan pergerakan nasional. Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia adalah Soekarno, atau yang lebih dikenal dengan Bung Karno. Sebagai proklamator dan presiden pertama Indonesia, Bung Karno memperkenalkan konsep Trisakti yang mencakup tiga prinsip utama: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Dalam konteks menyongsong Bandung era baru, penting untuk melihat bagaimana nilai-nilai Trisakti dapat diaktualisasikan untuk menjadikan kota ini sebagai model pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial.
#### 1. Berdaulat dalam Politik
Berdaulat dalam politik berarti bahwa keputusan-keputusan yang diambil dalam pengelolaan kota Bandung harus benar-benar mencerminkan aspirasi dan kepentingan warga Bandung sendiri. Dalam era otonomi daerah, pemerintah kota Bandung memiliki kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengelola wilayahnya. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan menjadi sangat penting. Pemerintah kota harus memperkuat mekanisme partisipasi publik, seperti melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), forum warga, dan konsultasi publik lainnya.
Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan harus dijaga dengan ketat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat membantu meningkatkan transparansi ini. Misalnya, dengan menerapkan sistem e-government, warga dapat lebih mudah mengakses informasi mengenai kebijakan publik, anggaran, dan proyek-proyek pembangunan yang sedang berlangsung. Dengan demikian, Bandung dapat menjadi kota yang benar-benar berdaulat dalam politik, di mana kebijakan yang dibuat didasarkan pada kebutuhan dan aspirasi warga.
#### 2. Berdikari dalam Ekonomi
Berdikari dalam ekonomi berarti Bandung harus memiliki kemandirian ekonomi yang tidak bergantung sepenuhnya pada pihak luar. Ini bisa dicapai dengan mengoptimalkan potensi lokal dan memberdayakan ekonomi masyarakat. Salah satu langkah penting adalah mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi kota. Program-program pelatihan, akses permodalan, dan pemasaran harus terus diperkuat untuk membantu UMKM berkembang.
Selain itu, Bandung memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan industri kreatif. Sebagai kota yang dikenal dengan kreativitas dan inovasinya, Bandung dapat menjadi pusat industri kreatif di Indonesia. Pemerintah kota perlu mendukung ekosistem kreatif ini dengan menyediakan ruang-ruang publik untuk kegiatan kreatif, serta memfasilitasi kolaborasi antara pelaku industri kreatif, akademisi, dan komunitas. Dengan demikian, Bandung dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warganya.
#### 3. Berkepribadian dalam Kebudayaan
Berkepribadian dalam kebudayaan berarti Bandung harus mempertahankan dan mengembangkan identitas budayanya yang kaya. Sebagai kota yang memiliki sejarah panjang dan keragaman budaya, Bandung harus terus melestarikan warisan budayanya sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman. Ini bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan kebudayaan, seperti festival seni, pameran budaya, dan program pendidikan yang menekankan pentingnya menghargai dan melestarikan budaya lokal.