Dengan tawa yang memecah kesunyian, Â
Namun mata mereka menyimpan kesedihan.
Adalah suara petani di ladang gersang, Â
Bercakap dengan tanah yang retak. Â
Mereka menanam benih-benih perjuangan, Â
Namun panennya hanya janji-janji kosong.
Adalah suara buruh di pabrik tua, Â
Bekerja keras di bawah matahari kejam. Â
Keringat mereka mengalir seperti sungai, Â
Namun gaji mereka tak pernah mengalir cukup.
Adalah suara nelayan di lautan luas, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!