Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Marhaenisme Mencegah Kelangkaan Sumber Daya Alam?

19 Juni 2024   08:21 Diperbarui: 19 Juni 2024   08:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kids.grid.id/read/473965890/geografi-kelas-xi-sma-4-potensi-sumber-daya-alam-indonesia?page=all#google_vignette

- **Resistensi dari Korporasi Besar**: Banyak perusahaan besar mungkin menolak prinsip distribusi adil karena mengurangi keuntungan mereka. Solusinya adalah regulasi ketat dan penegakan hukum yang tegas oleh pemerintah.

  

- **Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan**: Banyak masyarakat mungkin belum sepenuhnya memahami pentingnya keberlanjutan. Kampanye pendidikan dan penyuluhan dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang praktik-praktik berkelanjutan.

- **Pendanaan dan Infrastruktur**: Implementasi teknologi ramah lingkungan sering kali membutuhkan investasi awal yang besar. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan dana dan infrastruktur yang diperlukan.

### Kesimpulan

Marhaenisme, dengan prinsip-prinsip kesetaraan, kedaulatan, dan keberlanjutan, menawarkan kerangka kerja yang kuat untuk mencegah kelangkaan sumber daya alam. Dengan memastikan distribusi yang adil, memberikan kontrol kepada masyarakat lokal, dan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan, marhaenisme dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan menjamin ketersediaan sumber daya alam untuk generasi mendatang. Sebagai ideologi yang berakar pada keadilan sosial, marhaenisme tidak hanya relevan bagi Indonesia tetapi juga dapat diadopsi oleh negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun