#### Pendahuluan
Marhaenisme, sebuah ideologi yang diusung oleh Bung Karno, berakar dari prinsip keadilan sosial dan kesejahteraan bagi semua rakyat Indonesia. Ideologi ini berfokus pada pemberdayaan rakyat kecil dan kemandirian dalam mengelola sumber daya alam. Dalam konteks lingkungan, Marhaenisme memiliki potensi besar untuk memelihara keanekaragaman hayati dan ekosistem melalui pendekatan yang adil, berkelanjutan, dan berbasis pada kearifan lokal.
#### Prinsip-Prinsip Marhaenisme dalam Konservasi Lingkungan
Marhaenisme menekankan pada tiga prinsip utama yang relevan dalam upaya konservasi lingkungan:
1. **Keadilan Sosial**: Marhaenisme menuntut distribusi kekayaan yang adil, termasuk akses yang merata terhadap sumber daya alam. Pendekatan ini mencegah eksploitasi berlebihan oleh segelintir elit dan memastikan bahwa masyarakat lokal, yang hidup bergantung pada alam, memiliki peran dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan.
2. **Kemandirian Ekonomi**: Dengan mendorong kemandirian ekonomi, Marhaenisme mengurangi ketergantungan pada praktik-praktik ekstraktif yang merusak lingkungan. Masyarakat didorong untuk mengembangkan usaha yang berkelanjutan, seperti pertanian organik, kehutanan komunitas, dan ekowisata, yang mendukung pelestarian ekosistem.
3. **Kearifan Lokal**: Marhaenisme menghargai dan memanfaatkan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam. Pengetahuan tradisional yang telah teruji oleh waktu seringkali menawarkan solusi yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.
#### Implementasi Marhaenisme dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati
Implementasi Marhaenisme dalam konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan melalui berbagai program dan kebijakan:
1. **Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Komunitas (Community-Based Resource Management)**: Model ini mengakui hak-hak masyarakat lokal atas tanah dan sumber daya alam mereka, serta melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan. Contoh sukses dari pendekatan ini adalah pengelolaan hutan adat di berbagai daerah di Indonesia, di mana masyarakat setempat berhasil menjaga hutan dari deforestasi melalui praktik-praktik tradisional yang berkelanjutan.