Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik dan Saran untuk Pengurus Organisasi yang Toxic

16 Juni 2024   09:45 Diperbarui: 16 Juni 2024   09:55 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pngwing.com/id/free-png-baptt/download

Dalam sebuah organisasi, peran pengurus sangat krusial dalam menentukan arah dan budaya kerja. Namun, tidak jarang kita mendapati pengurus yang menciptakan lingkungan kerja yang toxic. Lingkungan kerja seperti ini tidak hanya menghambat produktivitas tetapi juga merusak kesehatan mental anggota. Berikut ini adalah beberapa kritik dan saran yang dapat diberikan kepada pengurus organisasi yang toxic untuk membantu memperbaiki situasi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

#### Kritik

1. **Kurangnya Komunikasi yang Efektif**

   Pengurus sering kali tidak berkomunikasi dengan jelas mengenai tujuan, harapan, dan feedback. Ini menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman di antara anggota. Komunikasi satu arah tanpa kesempatan bagi anggota untuk memberikan masukan juga menjadi masalah.

2. **Kurangnya Transparansi**

   Keputusan yang diambil tanpa adanya transparansi dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan spekulasi di antara anggota. Ini membuat anggota merasa tidak dihargai dan diabaikan.

3. **Pengelolaan Konflik yang Buruk**

   Ketidakmampuan untuk mengelola konflik dengan efektif sering kali memperburuk situasi. Konflik yang dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian yang adil dapat menyebabkan friksi dan perpecahan dalam organisasi.

4. **Favoritisme**

   Memperlakukan beberapa anggota dengan lebih istimewa dibandingkan yang lain dapat menyebabkan kecemburuan dan menurunkan moral. Hal ini menciptakan kesenjangan dan ketidakadilan dalam organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun