Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Marhaenisme: Tetap Mulia Walau Banyak yang Menghinanya

13 Juni 2024   04:36 Diperbarui: 13 Juni 2024   04:51 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://internasional.kompas.com/image/2022/04/15/040000070/sejarah-turunnya-al-quran-hingga-pembukuannya

Selain itu, Islam mengajarkan pentingnya persaudaraan dan solidaritas umat (ukhuwah). Dalam konteks Marhaenisme, solidaritas ini diwujudkan dalam bentuk gotong royong dan kebersamaan dalam membangun kesejahteraan bersama. Dengan demikian, integrasi antara Islam dan Marhaenisme bukanlah sesuatu yang mustahil, melainkan sebuah sinergi yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Tantangan dan Penghinaan

Baik Islam maupun Marhaenisme tidak luput dari berbagai tantangan dan penghinaan. Islam, sebagai agama yang dianut oleh miliaran orang di seluruh dunia, sering kali menjadi sasaran fitnah dan stereotip negatif. Beberapa pihak mencoba mendiskreditkan Islam dengan mengaitkannya dengan kekerasan dan terorisme, padahal ajaran Islam yang sebenarnya menekankan kedamaian dan keadilan.

Demikian pula dengan Marhaenisme, yang kerap kali dianggap sebagai ideologi yang utopis dan tidak realistis. Tantangan ini datang dari mereka yang mendukung kapitalisme dan individualisme yang lebih menguntungkan segelintir orang namun mengabaikan kesejahteraan mayoritas rakyat. Namun, penghinaan ini tidak mengurangi kemuliaan ajaran-ajaran tersebut.

Kesimpulan

Islam dan Marhaenisme adalah dua ajaran yang mulia dan memiliki kesamaan dalam hal perjuangan untuk keadilan sosial. Meskipun sering kali menghadapi berbagai tantangan dan penghinaan, keduanya tetap relevan dan memiliki daya tahan yang luar biasa. Integrasi antara nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip Marhaenisme dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Kehormatan dan kemuliaan Islam dan Marhaenisme tidak akan pudar hanya karena fitnah dan penghinaan. Sebaliknya, keduanya akan terus bersinar sebagai pemandu jalan menuju kehidupan yang lebih baik bagi semua. Di tengah dinamika sosial dan politik yang kompleks, ajaran-ajaran ini tetap menjadi pegangan dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.

https://www.instagram.com/p/C1FBte_vLy5/?igsh=MWg2M2VjYTY1OG1kZw==
https://www.instagram.com/p/C1FBte_vLy5/?igsh=MWg2M2VjYTY1OG1kZw==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun