Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang akan Terjadi Jika PNI Hari Ini Hidup Kembali, Dominan di Panggung Politik, dan Berkuasa Lewat Pemilu di Indonesia?

5 Juni 2024   18:34 Diperbarui: 5 Juni 2024   18:34 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia, dengan sejarah politik yang dinamis, selalu mengalami perubahan signifikan dalam lanskap politiknya. Salah satu partai yang pernah menjadi aktor utama dalam sejarah politik Indonesia adalah Partai Nasional Indonesia (PNI). Dibentuk pada tahun 1927 oleh Sukarno, PNI memainkan peran krusial dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan perkembangan awal negara ini. Namun, seiring berjalannya waktu, pengaruh PNI menurun dan akhirnya menghilang dari panggung politik. Pertanyaannya adalah, apa yang akan terjadi jika PNI hari ini hidup kembali, menjadi dominan di panggung politik, dan berkuasa lewat pemilu di Indonesia? Artikel ini akan mengeksplorasi kemungkinan dampak dari skenario tersebut dalam berbagai aspek kehidupan bangsa.

#### 1. **Kebangkitan Ideologi Marhaenisme Dan Nasionalisme**

PNI, sejak awal berdirinya, dikenal dengan ideologi nasionalisme dan Marhaenisme yang kuat. Jika PNI bangkit kembali dan menjadi dominan, kita bisa mengharapkan penekanan yang lebih besar pada nasionalisme-religiusitas-kerakyatan. Kebijakan pemerintah mungkin akan lebih berfokus pada kemandirian nasional, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun budaya. Nasionalisme dan Marhaenisme yang digaungkan oleh PNI dapat mengarahkan pada kebijakan yang memperkuat industri dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada produk impor, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.

#### 2. **Penguatan Peran Negara dalam Ekonomi**

Sebagai partai yang memiliki sejarah kuat dalam mengedepankan peran negara, PNI yang berkuasa kemungkinan besar akan mendorong kembali intervensi negara dalam ekonomi. Hal ini bisa tercermin dalam berbagai kebijakan seperti nasionalisasi aset-aset strategis, peningkatan investasi negara dalam sektor-sektor vital, dan pembentukan BUMN baru. Model ekonomi yang diterapkan mungkin akan lebih mendekati ekonomi campuran, dengan negara berperan sebagai pengendali utama namun tetap membuka ruang bagi sektor swasta.

#### 3. **Kebijakan Sosial dan Kesejahteraan**

PNI yang kembali berkuasa mungkin akan menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kebijakan sosial yang pro-rakyat. Kita bisa mengharapkan program-program kesejahteraan yang lebih inklusif, seperti perluasan jaminan sosial, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, serta program-program pengentasan kemiskinan yang lebih agresif. Kebijakan ini sejalan dengan ideologi PNI yang selalu menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama.

#### 4. **Reforma Agraria dan Keadilan Sosial**

Salah satu agenda utama PNI selama masa jayanya adalah reforma agraria. Kebangkitan PNI kemungkinan besar akan membawa kembali isu ini ke permukaan. Pemerintah di bawah PNI mungkin akan mendorong redistribusi lahan, pembagian sertifikat tanah kepada petani kecil, dan penghapusan monopoli agraria oleh konglomerat. Kebijakan ini bertujuan untuk mencapai keadilan sosial dan meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat pedesaan.

#### 5. **Hubungan Internasional yang Berimbang**

Dalam konteks hubungan internasional, PNI yang berkuasa mungkin akan mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih berimbang dan non-blok, sejalan dengan prinsip yang dipegang oleh Soekarno. Indonesia mungkin akan memperkuat perannya di panggung internasional melalui kerjasama dengan negara-negara berkembang dan organisasi internasional seperti GNB (Gerakan Non-Blok) dan ASIA-AFRIKA. Di saat yang sama, Indonesia akan tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara maju tanpa harus bergantung pada satu kekuatan global tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun