Marhaenisme merupakan ideologi yang digagas oleh Soekarno, bapak proklamator dan presiden pertama Indonesia. Ideologi ini diambil dari nama seorang petani kecil, Marhaen, yang ditemui Soekarno di Bandung pada tahun 1920-an. Marhaenisme tidak hanya menjadi fondasi perjuangan Soekarno dalam meraih kemerdekaan, tetapi juga menjadi landasan dalam membangun masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Sebagai sebuah ideologi, Marhaenisme memiliki nilai-nilai yang relevan dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Karena Marhaenisme-lah yang melahirkan PANCASILA 1 Juni 1945.
#### Sejarah dan Esensi Marhaenisme
Marhaenisme berakar dari pengalaman Soekarno bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen yang hidup dalam kondisi serba kekurangan, meskipun memiliki tanah, alat-alat produksi, dan kerja keras. Dari pertemuan ini, Soekarno menyadari bahwa masalah kemiskinan dan ketidakadilan bukanlah karena kurangnya kerja keras, melainkan karena sistem yang tidak adil. Marhaenisme kemudian berkembang sebagai ideologi yang memperjuangkan hak-hak kaum kecil, petani, buruh, dan rakyat jelata yang tertindas oleh sistem kapitalisme dan kolonialisme.
Esensi dari Marhaenisme adalah perjuangan melawan penindasan dan eksploitasi, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ideologi ini menekankan pentingnya kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan pemerataan kesejahteraan. Nilai-nilai ini sangat sejalan dengan sila-sila dalam Pancasila, khususnya sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."
#### Relevansi Nilai-Nilai Marhaenisme dalam Pancasila
1. **Ketuhanan yang Maha Esa**
  Nilai ini mengajarkan bahwa setiap individu harus menjalani kehidupan berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Marhaenisme mendukung kehidupan yang berlandaskan spiritualitas yang tinggi, di mana keadilan sosial tidak bisa terwujud tanpa adanya kesadaran akan nilai-nilai ketuhanan. Soekarno percaya bahwa perjuangan untuk keadilan sosial adalah bagian dari amanah keimanan yang harus dijalankan dengan ikhlas dan tulus.
2. **Kemanusiaan yang Adil dan Beradab**
  Marhaenisme sangat menekankan pada pentingnya memperlakukan setiap orang dengan adil dan manusiawi. Dalam pandangan Soekarno, keadilan sosial hanya dapat dicapai ketika setiap individu diperlakukan dengan martabat dan hormat. Prinsip kemanusiaan ini sejalan dengan sila kedua Pancasila yang menuntut adanya keadilan dan keberadaban dalam hubungan antarmanusia.
3. **Persatuan Indonesia**