Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Marhaenisme di Dalam Al Quran dan Hadits

21 Mei 2024   08:32 Diperbarui: 21 Mei 2024   08:33 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://geotimes.id/kolom/politik/islam-bung-karno/

Marhaenisme adalah sebuah ideologi yang dipopulerkan oleh Sukarno, presiden pertama Indonesia, Bapak Proklamator, Bapak Marhaenisme. Istilah ini diambil dari nama seorang petani kecil bernama Marhaen yang ditemui Soekarno di Bandung. Marhaenisme menekankan keadilan sosial, kemandirian, dan penolakan terhadap segala bentuk penindasan dan eksploitasi. Dalam konteks ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai Marhaenisme dapat ditemukan dalam ajaran Al-Qur'an dan Hadits.

### Prinsip Keadilan Sosial dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an secara konsisten menekankan pentingnya keadilan sosial. Misalnya, dalam Surah An-Nisa' ayat 135, Allah SWT berfirman:

"**Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.**"

Ayat ini menekankan pentingnya berlaku adil, bahkan terhadap mereka yang mungkin kita tidak sukai. Keadilan adalah fondasi utama dalam mencapai harmoni sosial dan menghilangkan penindasan.

### Kemandirian dalam Hadits

Prinsip kemandirian juga tercermin dalam ajaran Islam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

"**Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah yang memberi, dan tangan di bawah adalah yang menerima.**"

Hadits ini mengajarkan umat Islam untuk bekerja keras dan menjadi pemberi, bukan penerima. Ini sejalan dengan prinsip Marhaenisme yang menekankan pentingnya kemandirian dan tidak bergantung pada orang lain atau pihak luar.

### Penolakan terhadap Penindasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun