Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Untuk Pemprov Jawa Barat dan Pemkot Bandung: Tol Dalam Kota Bukan Solusi Tepat!

20 Mei 2024   07:48 Diperbarui: 20 Mei 2024   07:54 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://twitter.com/infobdg/status/1019041841545506817

Kota Bandung, salah satu kota terbesar di Indonesia, menghadapi masalah serius dalam hal kemacetan lalu lintas. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, salah satu solusi yang sering diajukan adalah pembangunan jalan tol dalam kota. Namun, saya percaya bahwa tol dalam kota bukanlah solusi yang tepat, dan bahkan dapat memperburuk masalah yang sudah ada.

### Tantangan dan Dampak Negatif

1. **Peningkatan Mobilitas Kendaraan**: Pembangunan tol dalam kota cenderung meningkatkan jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke pusat kota. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kemacetan di jalan tol itu sendiri maupun di jalan-jalan arteri yang terhubung dengan tol tersebut.

2. **Dampak Lingkungan**: Pembangunan infrastruktur jalan tol dalam kota seringkali menyebabkan penggusuran pemukiman penduduk dan penebangan pohon. Selain itu, meningkatnya polusi udara dan suara akibat lalu lintas kendaraan juga akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

3. **Ketimpangan Sosial-Ekonomi**: Pembangunan tol dalam kota cenderung memberikan dampak yang lebih besar pada masyarakat berpenghasilan rendah, yang seringkali harus kehilangan tempat tinggal atau usaha mereka akibat proyek infrastruktur tersebut.

### Alternatif Solusi

1. **Transportasi Publik yang Efisien**: Investasi dalam sistem transportasi publik yang handal, aman, dan nyaman dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi. Penambahan rute, peningkatan frekuensi, dan peningkatan kualitas layanan dapat menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan.

2. **Pengaturan Lalu Lintas yang Tepat**: Pengembangan sistem pengaturan lalu lintas yang pintar, seperti penerapan sistem lalu lintas satu arah, pembatasan kendaraan bermotor tertentu pada jam-jam sibuk, dan pemberlakuan zona bebas kendaraan, dapat membantu mengurangi kemacetan di pusat kota.

3. **Peningkatan Infrastruktur Jalan Alternatif**: Daripada membangun tol dalam kota, lebih baik fokus pada pembangunan infrastruktur jalan alternatif di pinggiran kota atau di sekitar pusat kota untuk mengalihkan arus lalu lintas dari pusat kota.

### Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun