Bung Karno-masa pengabdiannya sejak tahun 1918, masa muda, hingga wafatnya 21 Juni 1970-sudah memformulasikan pikiran-pikiran yang sangat brilian. Pikiran-pikiran itu lalu menjadi kesaksian sejarah perjalanan kemanusiaan. Pikiran Bung Karno yang kemudian meluncur melalui tulisan, ucapan, dan tindakan, bahkan diamnya itu yang olehnya lalu dikatakan sebagai ajaran Bung Karno dalam pidato tanggal 17 Agustus 1965.
Bung Karno membakukan pidato itu dengan formulasi Panca Azimat Revolusi. Kelima formulasi itu adalah,Â
(1) Nasakom (sejak tahun 1926 dalam tulisan nasionalisme, Islamisme, marxisme). Aliran Politik Yang Terbentuk Di Indonesia Pada Masa Itu.
(2) Pancasila yang lahir tahun 1945. Yang terbentuk dari Sari Sari Ideologi Nasionalisme-Islamisme-Marxisme Dn Dituangkan Dalam Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi Dan BerketuhananÂ
(3) Manipol/USDEK lahir tahun 1959, sebagai perenungan mencari Bentuk Demokrasi Yang Sejati sesuai Dengan Tatanan Indonesia.
(4) Trisakti (berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan), langkah langkah menuju Indonesia Yang Adil Dan Makmur tahun 1964,
 (5) Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) lahir tahun 1965. Suatu langkah yang diambil melawan Dominasi Modal Asing.
Kelima tonggak Panca Azimat Revolusi merupakan kesaksian sejarah kemanusiaan. Sebab keseluruhannya berisi amanat penderitaan rakyat di seluruh dunia. Ajaran Panca Azimat Revolusi (Soekarnoisme), seluruhnya berisi membangun kemerdekaan bangsa-bangsa, sosialisme perdamaian dunia yang adil dan beradab, serta membangun umat beragama yang berjiwa Anti-Imperialisme Dan Anti Kapitalisme
Pada pidato 17 Agustus 1965, Bung Karno antara lain berdoa semoga gagasan-gagasan dan ajaran-ajarannya hidup seribu tahun lagi. Doa bapak itu adalah amanah bagi bangsa dan kita sebagai penerusnya.
Namun sayang, Pelaksanaan Dari Panca Azimat ini ternoda dengan adanya Peristiwa G30S tahun 1965, Sang Pemimpin Besar Revolusi dilemahkan semangatnya oleh orang orang yang memang tidak suka padanya. Hingga sekarang Pemikiran Pemikiran Progresif Sukarno dikorupsi oleh yang mengaku ngaku Pengagum beliau tapi tidak melaksanakan ajaran ajaran politik beliau. Dan masih banyak orang orang mencemoohnya sebagai orang yang sangat otoritarian.
Yang hanya bisa kita lakukan dalam melestarikan kembali Panca Azimat Revolusi, maka saya ajukan 5 Prinsip Yang Selaras Dengan Jalan Pemikiran Politik Bung Karno.
Lima prinsip tersebut ialah :
1. **Nasionalisme**: Semangat cinta tanah air dan kebangsaan yang tinggi, serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa yang betul betul humanis atau berperikemanusiaan.
2. **Internasionalisme**: Semangat untuk bersatu dan bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain dalam upaya mencapai perdamaian dan kesejahteraan dunia dan menentang segala bentuk Imperialisme Dan Kapitalisme.
3. **Demokrasi**: Mengutamakan prinsip demokrasi dalam membangun negara, di mana kekuasaan berada pada rakyat dan dijalankan melalui perwakilan yang dipilih secara demokratis. Tentunya Musyawarah Untuk Mencapai Mufakat. Kekuasaan harus mendengar aspirasi rakyat.
4. **Kesejahteraan Sosial**: Menjamin kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan bersama. Dimana Jaminan Kesehatan Rakyat Semesta Buat semua rakyat miskin, Pendidikan Gratis Yang Ilmiah Dan Demokratis, Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Rakyat Miskin, serta Landreform Sejati.
5. **Ketuhanan Yang Maha Esa**: Mempertahankan dan menghormati nilai-nilai agama serta keyakinan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan Berprinsip Membangun Umat Beragama Yang Anti-Penindasan Dan Anti-Penghisapan.
Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman bagi Sukarno dalam membangun fondasi ideologis bagi Republik Indonesia, yang kemudian terus akan menjadi bagian penting dalam politik dan sosial negara ini.
Yang tentunya harus diiringi 5 langkah baik :
1. **Kerja Keras**: Semangat untuk bekerja keras dan tekun dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
2. **Disiplin**: Kedisiplinan dalam menjalankan segala aktivitas, baik dalam waktu, perilaku, maupun tata tertib.
3. **Kebersihan**: Menjaga kebersihan lingkungan, baik secara fisik maupun mental.
4. **Ketertiban**: Menjunjung tinggi ketertiban dalam segala aspek kehidupan.
5. **Keteladanan**: Memberikan contoh yang baik dan menjadi teladan bagi orang lain dalam perilaku dan tindakan.
Konsep Panca Azimat Revolusi Bung Karno ini juga bertujuan untuk membangun mentalitas dan budaya yang kuat di tengah masyarakat, sehingga dapat mendorong perubahan positif dalam berbagai bidang kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H