Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Segitiga Utama dalam Revolusi Rakyat

1 Mei 2024   16:21 Diperbarui: 1 Mei 2024   16:27 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/C6YUB-VyikxdLPT5ujrd9Wu3itgdCfC2wcNdSs0/?igsh=MWltZG1lYmQxMjZmOA==


3.  Aksi Revolusioner : Aksi revolusioner, baik dalam bentuk demonstrasi jalanan, mogok kerja massal, atau pemberontakan, merupakan ekspresi dari keinginan untuk perubahan radikal menuju masyarakat sosialis. Aksi semacam itu tidak hanya menunjukkan ketidakpuasan, tetapi juga memperkuat tekanan terhadap kapitalisme dan memperluas ruang politik untuk transformasi sosial.


Ketika kesadaran kelas dan kritik kapitalisme dipadukan dengan organisasi sosialis yang efektif dan aksi revolusioner yang massif, mereka dapat membentuk dasar yang kuat untuk revolusi sosialis yang berhasil. Hal ini dapat mengarah pada penggulingan sistem kapitalis dan pembangunan masyarakat yang didasarkan pada prinsip kesetaraan, keadilan, dan kepemilikan kolektif atas sumber daya.

Indonesia Pernah Melakukan Eksperimen Segitiga Revolusi Ini Pada 22 Agustus 1945, beberapa hari setelah Proklamasi.

PNI Sebagai Partai Pelopor nya, BKR Sebagai Tentara Rakyat nya, Dan Komite Nasional Indonesia sebagai Lembaga Legislatif sekaligus Front Persatuan Nasional yang berisi 122 orang Anggota dari berbagai elemen. Hanya saya Ide Segitiga Revolusi ini ditentang oleh beberapa tokoh bangsa, karena menganggap Ide ini sebagai wujud "otoritarian". Padahal hakekatnya Revolusi tidak akan bis berjalan dengan masuknya sebuah sistem "Sosial-Demokrat". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun